Kurang dari Setengah Bulan, Logistik Pilkada Masih Terkendala

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 15:15 WIB
Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan pihaknya memiliki solusi jika KPUD tidak mempunyai waktu memproduksi ulang logistik.
Rakornas Pilkada Serentak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pilkada 2015 akan diselenggarakan dua pekan mendatang. Komisioner Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman mengatakan kesiapan logistik masih terkendala di beberapa daerah bermasalah pencalonannya. Seperti di Manado dan Boven Digoel yang berulang kali menetapkan dan membatalkan pencalonan Jimmy Rimba Rogi dan Yusak Yaluo karena berstatus narapidana bebas bersyarat.

"Kami belum tahu, mereka (KPUD) mengambil sikap apa. Apakah akan dilakukan produksi ulang atau tidak," ujar Arief Budiman di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (23/4)

Dia menuturkan KPUD masih terus memeriksa apakah perlu pergantian logistik, mulai dari surat suara dan formulir. Selain itu, KPUD juga mempertimbangkan anggaran dan kesiapan waktu untuk memproduksi ulang logistik di daerah yang bermasalah pencalonannya.
Menurutnya, KPUD akan memproduksi ulang logistik apabila anggaran dan waktu produksi memungkinkan. Namun, dia mengatakan KPU memiliki solusi apabila ternyata KPUD tidak memiliki waktu lagi untuk memproduksi ulang logistik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa pakai surat suara yang lama, tapi masyarakat harus diberitahu, yang bersangkutan tak lagi peserta Pilkada," katanya.
Berdasarkan data terkini, Arief mengatakan produksi sudah selesai 100 persen. Kebutuhan logistik juga sudah 88 persen tersedia di daerah peserta Pilkada 2015.

Sebanyak 74 persen daerah sudah dilakukan penyortiran dan pelipatan kertas suara oleh KPU setempat. Sebanyak tiga persen daerah juga mulai pendistribusian surat suara ke beberapa daerah yang sulit terjangkau.

Padahal berdasarkan jadwal, pendistribusian dilakukan pada 1 Desember mendatang. "Itu untuk daerah-daerah yang sulit seperti di kepulauan dan gunung," katanya. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER