Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Daerah Militer III/Siliwangi Brigjen Wuryanto menyatakan telah menyiapkan strategi pengamanan setiap tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) kota/kabupaten serentak di Jawa Barat.
"Kami sudah mengambil langkah-langkah untuk pengamanan Pilkada ini," kata Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto saat Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jabar 2015 di Bandung, Rabu.
Ia menuturkan TNI di wilayah militer Kodam III/Siliwangi telah menyiapkan 250 personel ditambah 50 personel setiap Kodim untuk membantu Polda Jabar dalam mengamankan delapan daerah yang menggelar pilkada serentak.
"TNI dalam pelaksanaan pilkada sifatnya mendukung pengamanan yang dilakukan Polri," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan Kodam III/Siliwangi sudah memetakan, memprediksi, dan melakukan langkah antisipasi terhadap berbagai ancaman gangguan keamanan dalam setiap tahapan pilkada.
"Untuk ciptakan situasi kondusif bukan hanya oleh prajurit yang melaksanakan pengamanan secara langsung tapi semua harus ikut," katanya.
Terkait netralitas TNI dalam pilkada, kata dia, sudah mengintruksikan langsung kepada prajurit agar tidak berpihak atau terlibat langsung mendukung peserta pilkada. Sanksi tegas seperti pemecatan apabila terbukti prajurit berpihak pada pasangan peserta pilkada.
"TNI harus netral dan tidak ada prajurit yang mencoba-coba untuk berpihak kepada salah satu kontestan," katanya.
Bali RaawanSementara itu, untuk Provinsi Bali, Mabes Polri telah melakukan pemetaan, jika Bali masuk menjadi wilayah paling rawan konflik pada Pilkada Serentak 2015 nanti.
"Semua rawan tetapi ada satu di Karangasem yang mungkin itu kita perlu antisipasi," kata Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan ditemui di Markas Polda Bali di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, hal tersebut berdasarkan hasil intelijen yang memantau kondisi perpolitikan di daerah yang dikenal sebagai "Bumi Lahar" itu.
Untuk itu mantan Kepala Polda Bali tersebut meminta kepada para kandidat tak hanya di Karangasem tetapi di daerah lainnya untuk ikut menjaga kodusivitas perpolitikan wilayah.
Dinamika perpolitikan di kabupaten yang dikenal "Bumi Lahar" itu cukup tinggi mengingat ada tiga pasangan calon yang bertarung memiliki kekuatan dukungan massa yang cukup besar.
Di Kabupaten Karangasem sendiri jumlah pemilih yang memiliki hak suara mencapai 379.983 orang yang akan menggunakan hak pilihnya di 930 tempat pemungutan suara.
Secara keseluruhan Polda Bali menurunkan sebanyak 12.512 personel dalam pengamanan pelaksanan pemilihan kepala daerah serentak itu mulai dari tahapan kampanye masa tenang, tahapan pungut suara, tahapan hitung suara, tahapan penetapan dan pengumuman dan tahapan pelantikan.
Selain Karangasem, lima kabupaten/kota lainnya dijadwalkan menggelar Pilkada serentak yakni di Kabupaten Tabanan, Bangli, Bandung, Jembrana dan Kota Denpasar.
Jumlah pemilih terbanyak terdapat di Kabupaten Badung sebanyak 456.217 orang, Denpasar (411.428), Tabanan (355.435), Bangli (180.602) dan Jembrana (222.732).
(antara)