Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal menyatakan, Polda Metro Jaya telah meminta dukungan dari Markas Besar Kepolisian RI terkait ancaman teror dari jaringan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) di Indonesia melalui Santoso alias Abu Wardah.
"Tentu kami minta
back up dari Mabes Polri, dalam hal ini dari Detasemen Khusus 88 Anti Teror tentang kebenaran video itu," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/11).
Iqbal mengatakan, meski orang yang dalam rekaman suara tersebut mengaku sebagai Santoso, polisi tetap melakukan penyelidikan. Polisi juga melakukan peningkatan pengawasan dan pengamanan terhadap Markas Polda Metro Jaya dan Markas Kepolisian di bawah Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal mengaku, Polda Metro akan tetap melakukan aktivitas seperti biasa, dengan tingkat pengamanan yang lebih ketat dari hari sebelumya. "Jadi masuk Polda Metro Jaya sekarang lebih diperketat dan pengamanan dilakukan 24 jam. Masyarakat mohon maklum bila masuk akan diperiksa," ujar Iqbal.
Iqbal menjelaskan, sejak ada aksi teror, Polda Metro menerapkan satu pintu untuk masuk. Selain itu, seluruh kendaraan baik mobil maupun motor akan digeledah untuk memastikan tidak ada bahan peledak atau barang yang membahayakan masuk ke dalam Polda Metro.
"Selain Polda, objek vital tetap kami perketat pengamanannya. Akan tetapi, kami mengedepankan daya cegah," ujarnya.
Sementara itu, terkait informasi bahwa video rekaman diunggah di salah satu warung internet di kawasan Bogor, Iqbal mengaku Kepolisian masih berusaha memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Tim kami sedang selidiki. Sekali lagi, kebenaran dari video atau suara itu kita selidiki benar atau tidak. Polda Metro Jaya tidak tidak mau menyalahartikan dan takut," ujar Iqbal.
Sebelumnya, sebuah video berisi rekaman suara yang disebut sebagai Santoso beredar di media sosial Facebook. Pada gambar diam yang diunggah oleh akun bernama Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo itu tercantum tulisan 'Seruan Sang Komandan, Abu Wardah Asy-Syarqi'.
Pada video tersebut terlihat kibaran bendera ISIS di bagian kiri gambar, dan sosok seorang pria yang diduga komandan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Santoso.
Dalam rekaman suara berdurasi 9 menit 35 detik itu, dilontarkan juga ancaman kepada pemerintah dan Polda Metro Jaya.
(rdk)