Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan pengamanan objek-objek vital di DKI Jakarta diperketat setelah adanya video berisi ancaman pengebomam yang akan dilakukan di Jakarta.
Namun meski adanya ancaman, Tito mengatakan bahwa status keamanan DKI Jakarta tidak perlu dinaikkan. Menurutnya kondisi di Jakarta masih aman dari ancaman bahaya.
"Jadi tidak siaga satu ya (statusnya)," kata Tito saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan ancaman tersebut, Tito menjelaskan bahwa timnya belum bisa mengkonfirmasi apakah suara dalam video tersebut benar-benar suara dari Santoso atau bukan.
Sebagai pengingat, Santoso merupakan salah satu pimpinan gerakan radikal yang bernama Mujahiddin Indonesia Timur yang berpusat di Poso, Sulawesi Tengah.
Meski belum bisa mengidentifikasi keaslian suara dalam video, Tito tetap menambah pengamanan khususnya di Mapolda Metro Jaya dan Istana Negara.
Tak hanya menurunkan satuan polisi, Tito juga menggaet unsur TNI untuk membantu melakukan pengamanan objek vital.
"Yang jelas kami sudah memperkuat pengamanan di kedutaan besar, baik pengamanan sendiri ataupun pengamanan oleh polisi. Selain itu pusat perbelanjaan pun diberikan pengamanan," katanya.
"Tak lupa pengamanan di Mapolda, Mapolres, dan Mapolsek pun diperkuat agar bisa mengamankan masing-masing."
(obs)