Rizal Ramli: Sehari Perlu 15 Menit untuk Sendiri

Hafizd Mukti Ahmad | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Nov 2015 13:31 WIB
Berakhir pekan dengan keluarga, membaca buku tanpa terburu, menyeruput kopi atau bangun lebih siang dan menjadi seorang traveler sekotak keinginan Rizal Ramli.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli membenahi peci sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus lalu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesibukannya bertambah, setelah tugas menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Energi ia terima sebagai amanah. Agustus 2015, Presiden Joko Widodo meminta Rizal untuk menjadi pembantunya setelah menggantikan Indroyono Soesilo. Sejak itu pula kesibukan bertubi mencambukinya.

Perbincangan singkat dan santai CNN Indonesia di rumah dinasnya di Komplek Sekretariat Negara Widya Chandra, Jakarta Selatan, memberikan sejenak sudut pandang lain atas pejabat negara yang berhasrat juga menjadi manusia pada umumnya.

Bisa berakhir pekan dengan sanak keluarga, membaca buku tanpa terburu-buru sambil menyeruput kopi atau bangun sedikit lebih siang dan pergi jalan-jalan sebagai seorang traveler masih menjadi keinginannya yang saat ini sulit ia lakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya ingin baca buku lebih santai, saya selalu beli buku. Tapi sekarang makin lama makin sedikit waktu. Tapi saya punya itikad, suatu waktu saya baca semuanya. Atau minimal nanti bisa jadi perpustakaan,” kata Rizal sambil duduk santai di ruang tengah kediaman dinasnya, Rabu (25/11).

Rizal yang dikenal sejak Orde Baru karena bentuk perlawannaya terhadap rezim Soeharto, termasuk sosok senior di antara para pembantu Presiden Joko Widodo. Sadar usia yang telah senja, waktu luang saat tidak bekerja ia manfaatkan sebaik-baiknya terlebih saat akhir pekan, namun saat bekerja sebagai seorang menteri, penyegaran pikiran hanya ia dapatkan sekenanya.

“Akhir pekan kebiasaan saya nabung tidur dan bangun siang. Main sama cucu dan sengaja membuat hidup lebih lambat. Slowdown lah,” ujar mantan menteri perekonomian era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.

10 Mei tahun depan Rizal akan genap menginjak usia 63 tahun. Dengan usia yang tidak lagi muda, mencuri-curi waktu untuk bersitirahat disela pekerjaan ibarat suatu keharusan. Rizal pun memiliki ritualnya sendiri yang ia lakukan sejak 15 tahun silam, sekedar melepas beban kesibukan, tanpa meninggalkan kewajiban sebagai menteri.

“Saya harus memaksakan minimal 15 menit untuk diri saya sendiri, setiap hari. Itu harus,” katanya.

15 menit, kata Rizal, jadi waktu yang sangat sulit sekali ia dapatkan, namun harus dilakukan dan itu sebanding. Setidaknya, 15 menit di sela pekerjaan, cukup menurunkan tensi urat-urat syarafnya agar lebih rileks dan kembali berpikir lebih tajam.

Rizal “si Rajawali Ngepret” Ramli mengakui ia seorang yang berapi-api, terlebih saat ia mengurusi kepentingannya sebagai seorang menteri dalam artian pengemban amanah presiden yang meneruskan kepentingan rakyatnya. Meski tidak semua setuju dengan beberapa langkah dan kebijakannya sebagai seorang menteri, ia mengaku memegang amanah itu sepenuhnya.

15 menit dala satu hari untuk dirinya sendiri, diakui Rizal cukup efektif. Terkadang inspirasi dan langkah strategis yang ia ambil sebagai seorang menteri ia dapatkan dari waktu yang singkat tersebut. Setidaknya untuk kembali berpikir positif.

“Pokoknya saya atur-atur bagaimana 15 menit itu ada di setiap pekerjaan. Supaya bisa mikir lebih clear, kadang refleksi atau apapun untuk mengembalikan energi. Hilangkan beban barang sesaat kan tidak masalah." (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER