Tips Polisi Hindari Kejahatan di Jembatan Penyeberangan

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Nov 2015 15:05 WIB
Pemerkosaan di salah satu jembatan penyeberangan orang (JPO) di wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengharuskan warga mesti lebih siaga dan berhati-hati.
Kepolisian dari Polsek Kebayoran Lama melakukan patroli di salah satu Jembatan Penyeberangan Orang di Jaksel, Jumat (27/11) malam. (Dok. Humas Polres Jakarta Selatan Komisaris Minto Padal Putro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polisi Sektor Kebayoran Lama Komisaris Agus Rizal mengimbau warga di ibukota DKI Jakarta untuk lebih berhati-hati dan waspada saat hendak melalui jembatan penyeberangan orang (JPO), terutama usai jam kerja. Hal ini disampaikan menyusul adanya pemerkosaan yang terjadi di salah satu jembatan penyeberangan di wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu pekan lalu. 

"Kami mengimbau kepada warga masyarakat saat melintas JPO jangan seorang diri," kata Agus saat dihubungi Sabtu (28/11).
Agus mengatakan warga juga diminta untuk menghindari penggunaan telepon genggam dan bagi perempuan untuk tidak memakai pakaian yang mengundang nafsu seperti rok mini saat melintas di JPO.

Usai kejadian, pihak kepolisian rutin melakukan patroli jalan kaki yang dilakukan petugas Sabhara dan Bhabinkamtibmas di beberapa JPO di DKI Jakarta, terutama pada saat karyawan pulang kerja serta tengah malam. Agus mengatakan patroli Sabhara ini dilakukan untuk mencegah tindak kejahatan di JPO di Ibu Kota. Langkah ini, ujarnya, akan dilakukan rutin dan ke depannya, pengawasan akan ditingkatkan. 
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga telah memerintahkan Dinas Perhubungan untuk menambah fasilitas keamanan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya katakan untuk memasang lampu terang dan jika perlu di tempat yang rawan dipasang CCTV," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (25/11). 

Tak hanya memasang sejumlah alat dan penerangan, Ahok juga meminta agar semua JPO di Jakarta dibuat lebih terbuka. Hal tersebut harus dilakukan agar semua orang bisa melihat jika ada kejadian-kejadian di atas JPO. 

"Semua JPO harus dibuat terbuka dan terang, minimal semua standar JPO di Bundaran Hotel Indonesia," ujarnya. 
Kamera pengintai atau CCTV yang nanti dipasang di JPO-JPO akan dihubungkan dengan peralatan milik kepolisian agar polisi pun bisa melakukan pengecekan. 

"Jadi kami memasang CCTV dan biarkan polisi memonitor di kelurahan," katanya.

Menurut Ahok perintah yang dia sebutkan tadi sudah menjadi syarat yang mutlak bagi seluruh JPO di Jakarta.



(utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER