Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan tak mempersoalkan penyebutan namanya dalam pertemuan antara Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Ia menegaskan siap datang jika memang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memerlukan keterangannya.
Nama Luhut diketahui 66 kali disebut dalam pertemuan itu. Ia juga disebut dekat dengan Presiden Joko Widodo sehingga bisa mengatur urusan perpanjangan kontrak karya Freeport.
"Kalau nama saya 66 kali disebut, 100 kali disebut, urusan apa?" kata Luhut di Kompleks MPR, Kamis (3/12).
Bahkan sejak awal perkara ini bergulir, Luhut menegaskan kesiapannya jika akan dipanggil MKD. Ia mengaku justru senang agar di sidang MKD nantinya, ia bisa menjelaskan semuanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang jelas, kata Luhut, sampai saat ini, ia tetap berpendirian bahwa pembahasan perpanjangan kontrak karya Freeport tak bisa dilakukan sebelum tahun 2019.
Kontrak karya perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan berakhir pada 2021. Sesuai aturan, pembahasan perpanjangan kontrak itu baru bisa dibahas pada 2019.
Berdasarkan hasil rekaman pertemuan itu, Luhut disebut bisa mempengaruhi perpanjangan kontrak karya Freeport karena dekat dengan Jokowi.
Banyaknya nama Luhut disebut dalam rekaman itu membuat MKD berencana memannggil Luhut.
Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, rencana pemanggilan purnawirawan TNI itu akan dibahas hari ini setelah pemeriksaan dua saksi Maroef Sjamsoeddin dan Riza Chalid.
(sur)