Pengamat: Tak Pantas JK Sebut Setya Novanto 'Hilang'

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 04 Des 2015 09:27 WIB
Sebagai pejabat tinggi negara, Jusuf Kalla menurut pengamat politik LIPI Indria Semego tak pantas meluapkan emosi soal Setya meski namanya benar dicatut.
Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebut Ketua DPR Setya Novanto 'hilang' tak pantas. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego menilai pernyataaan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal Ketua DPR Setya Novanto sudah hilang tidak pantas keluar. Sebagai pejabat tinggi negara, JK seharusnya bisa lebih mengontrol emosinya meski meradang saat namanya dicatut dalam pembicaraan yang membahas perpanjangan kontrak karya PT Freeport.

"Saya kira tidak patut, emosi harusnya terkendali," kata Indria kepada CNN Indonesia.

Indria menduga JK tak bisa menutupi kegeramannya karena peristiwa pertemuan Setya dengan petinggi Freeport yang kemudian direkam, semakin menambah ketidakpercayaan publik pada DPR. Apalagi Setya dan JK berada dalam satu partai yakni Golkar.

Karena itu meski dinilai tak patut, publik diharapkan bisa memahami luapan emosi JK itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, JK menyentil perkara dugaan pelanggaran etik yang menjerat Setya. JK dengan jelas menyebut nantinya di Komplek Parlemen hanya ada dua pimpinan yakni Ketua MPR dan Ketua DPD.

"Saya tadi bilang ke Ketua MPR, nanti tinggal dua pimpinan yang akan selalu hadir. Tinggal Ketua MPR dan Ketua DPD, karena yang satunya sudah hilang," ujar JK saat dalam pidato pembuka Koferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Gedung DPR kemarin.

Setya memang tidak terlihat di acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi itu. JK hanya didampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Irman Gusman.

JK juga memberi komentar pada isi rekaman pembicaraan yang diduga kuat antara Setya, pengusaha Riza Chalid dan Presiden Direktur Utama PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.

JK mengatakan, jika benar akan ada upaya korupsi dalam pembicaraan tersebut, maka pelakunya adalah orang serakah. Mereka yang disebut JK bukan orang miskin yang tak kekurangan makan. "Tapi karena keserakahan maka itu bisa terjadi," ujarnya.

Sementara itu Golkar mengatakan, Setya tidak terlihat dalam beberapa hari terakhir karena tengah sibuk mengurus resepsi pernikahan anaknya, Dwina Michaella malam nanti.

Jumat (27/11) lalu, Anak kedua Setya Novanto ini menggelar prosesi perkawinan Sakramen di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Dwina menikah dengan Anak Setiawan Harjono, Jason Harjono. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER