Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Muhammad Herindra mengatakan, institusinya mendapatkan jatah pembaruan alutsista setiap tahun. Ia berkata, kemampuan Kopassus tidak akan maksimal jika hanya berharap pada kualitas prajurit.
"Saya berharap ada perbaruan alutsista setiap tahun, supaya tidak hanya sumber daya manusianya yang bagus, tapi juga didukung alutsista," ujarnya di Markas Grup 3 Kopassus, Cijantung, Jakarta, Senin (7/12) kemarin.
Herindra menuturkan, alat angkut dan senjata merupakan dua alutsista yang dibutuhkan lembaganya saat ini. Setelah inspeksi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu September silam ke Cijantung, Kopassus telah menyerahkan kajian pengadaan alutsista ke Kemhan.
Herindra menuturkan, pembelian itu tidak akan langsung dilakukan karena membutuhkan pembahasan dan persetujuan Komisi I DPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada perencanaan yang kami ajukan ke kementerian dan itu akan dibawa ke DPR. Nanti DPR yang akan mengesahkan," katanya.
Awal September lalu, Ryamizard mengatakan sejumlah alutsista Kopassus tidak dapat berfungsi maksimal karena mengalami kerusakan dan tidak dilengkapi dengan persenjataan yang memadai.
Selain itu, beberapa proyek pengadaan alutsista juga belum terlaksana seluruhnya.
Menyikapi hal ini, Ryamizard meminta para prajurit tidak hanya berdiam menanti datangnya alutsista baru dan dana perawatan tapi berinovasi untuk menghindari pengeluaran anggaran.
"Di bawah memang banyak kesulitan yang dihadapi. Kita beli yang triliunan, kenapa tidak membeli yang 200 juta atau 400 juta saja. Kalau seperti itu, semua akan saya bantu," ucapnya.
Di sisi lain, Herindra juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan prajurit. Menurutnya, kesejahteraan adalah poin penting dalam pembentukan prajurit yang profesional.
"Kalau SDM bagus tapi tidak sejahtera kan percuma," tuturnya.
Belakangan ini, menurut Herindra, TNI dan pemerintah mulai memperhatikan hunian para prajuritnya. "Rumah-rumah prajurit banyak yang direhabilitasi dan laik huni. Dulu kan terabaikan, sekarang sudah bagus," ujarnya.
(pit)