Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan mempedulikan perkara dualisme kepengurusan yang melanda pengelola bus Metromini. Basuki hanya memikirkan bagaimana caranya agar bus-bus Metromini bisa bergabung dengan PT Transjakarta.
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan bahwa dia tidak peduli dengan dualisme tersebut dan akan mengajukan kontrak kerjasama langsung pada para pemilik bus Metromini.
"Kami tawarkan saja pembayaran rupiah per kilometer pada para pemilik Metromini," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/12).
Jika para pemilik tersebut setuju untuk dibayar rupiah per kilometer maka yang mereka harus lakukan tinggal membeli bus yang memiliki standar seperti bus-bus Transjakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, para pemilik tersebut tinggal memberikan supir-supirnya dan masalah perbaikan akan ditanggung oleh Pemprov DKI.
"Tidak apa pemiliknya banyak, tinggal masuk saja dan ganti 'partai'," kata Ahok.
Pergantian 'partai' yang Ahok maksud adalah para pemilik Metromini berpindah dari naungan Metromini ke pengelola lain, seperti Kopaja atau Koantas. Namun meski berganti 'partai' Ahok tetap mempersilakan para pemilik memasang logo Metromini di busnya.
"Yang penting kalian masuk menggunakan bus yang bagus, dibayar rupiah per kilometer."
"Nanti mau menuliskan Metromini juga tak masalah hanya saja kalian kemungkinan akan berada di bawah naungan Kopami, Kopaja, atau di bawah Transjakarta," kata Ahok.
(bag)