Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan, sebanyak 150.554 personel gabungan yang terdiri dari Polri, Tentara Nasional Indonesia, dan instansi terkait dikerahkan untuk menjaga perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Seluruh petugas yang kami kerahkan, baik dari Polri maupun TNI dan instansi terkait, sebanyak 150.554 personel. Terdiri dari Polri 80.203 dan TNI serta instansi terkait 70.351 personel," ujar Badrodin di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin.
Tak hanya itu, Badrodin memaparkan, pihaknya telah menyiapkan pos-pos pengamanan sebanyak 1.557 titik yang tersebar dalam 12 kepolisian daerah prioritas, di antaranya Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini daerah-daerah yang memang di dalam perayaan Natal dan Tahun Baru ada beberapa kerawanan-kerawanan yang harus kita lakukan antisipasi. Di luar polda itu adalah rawan prioritas kedua," katanya.
Badrodin bercerita, dalam ratas tadi sore, Presiden Joko Widodo merinci secara detail soal tugas Polri dalam rangka pengamanan malam Natal dan Tahun Baru. Di sana, sang kepala negara juga menanyakan kelanjutan Operasi Mantapraja yang digelar dalam rangka pengamanan pilkada serentak yang hingga kini belum selesai.
"Oleh karena itu, kami tetapkan Siaga I sejak 7 Desember sampai dengan nanti selesai Operasi Lilin yang akan kita laksanakan mulai tanggal 24 Desember 2015 sampai 2 Januari 2016," ujarnya.
Dalam Operasi Lilin 2015, imbuh Badrodin, Polri telah menyiapkan beberapa tempat pengamanan, mulai dari tempat ibadah, terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, pusat-pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat rekreasi atau tempat-tempat pergantian malam tahun baru.
Badrodin memaparkan, Polri juga telah memetakan prediksi kerawanan, ancaman keamanan baik yang konvensional maupun masalah-masalah terkait lalu lintas, masalah ancaman terorisme dan radikalisme, termasuk masalah intoleransi.
"Kemudian kami lakukan antisipasi semaksimal mungkin agar masyarakat bisa merayakan perayaan Natal dengan aman dan damai. Juga pergantian malam tahun 2015-2016, bisa berjalan dengan aman tanpa ada gangguan yang berarti," katanya.
Ia menyimpulkan, secara keseluruhan, persiapan-persiapan pengamanan sudah dilakukan untuk melanjutkan Operasi Mantapraja ini. "Kemudian kita lanjutkan dengan Operasi Lilin. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan aman tanpa ada gangguan yang berarti," ujar Badrodin.
(pit)