Dinas Perhubungan DKI: Sopir Tembak Diserahkan ke Polisi

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 14:48 WIB
Dinas Perhubungan DKI terus melakukan koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menindak para sopir bus yang melanggar.
Petugas Dinas Perhubungan menghentikan Metromini, Senin, 14 Desember 2015, dalam razia kelengkapan surat jalan serta di bawah standar kelayakan operasional. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menindak para sopir bus yang melakukan pelanggaran. Koordinasi dilakukan karena proses hukum yang akan diberikan pada para sopir dibagi di antara dua instansi tersebut.

"Sopir tembak kami serahkan pada polisi, sedangkan sopir aslinya akan kami gugat dan kami cabut (izinnya)," kata Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/12).

Andri menjelaskan nantinya Dishub serta Ditlantas tak hanya akan menindak para sopir melainkan juga para pemilik bus yang digunakan oleh para sopir ilegal tersebut. Tindakan itu disebut Andri sebagai langkah baru yang akan membuat pemilik Metromini jera karena telah menggunakan jasa sopir tembak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sudah masuk ke Biro Hukum dan sudah kami kaji penuntutan pemiliknya," kata Andri.

"Selama ini kan hanya sopir (yang dipidana), tapi kali ini pemiliknya pun harus bertanggung jawab,” lanjut dia.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik kinerja Organda yang dianggapnya tutup mata terhadap permasalahan sopir bus transportasi di Jakarta. Menurutnya Organda hanya berpura-pura tidak melihat fakta bobroknya pengelolaan bus Metromini yang ada.

"Organda itu sudah saya katakan mereka tahu Metromini begitu bobrok, tapi pura-pura (tak tahu) saja mereka," ujarnya.

Oleh sebab itulah Ahok, sapaan Basuki, menawarkan agar para sopir Metromini bergabung dengan PT Transjakarta dan diberi penghasilan sesuai dengan upah minimum provinsi DKI Jakarta. Tindakan tersebut disebut Ahok sebagai langkah untuk menampung supir Metromini yang baik hati.

Sayangnya, banyak sopir-sopir yang enggan untuk bergabung dengan alasan tidak jelas. Karena itulah, Ahok menduga memang niat para sopir tersebut sudah tidak baik.

"Anda tak perlu cari penumpang bisa dapat gaji, pakaiannya pun keren. Namun mereka tak mau itu artinya niat mereka tak benar makanya kami habisi saja."

Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang rajin-rajinnya melakukan razia terhadap bus-bus angkutan umum yang melanggar peraturan tapi masih tetap beroperasi. Salah satu yang menjadi indikator penertiban adalah bus yang dikemudikan oleh sopir tembak. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER