Mabes Polri: Status Siaga I Bukan Hal Luar Biasa

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2015 14:55 WIB
Kadiv Humas Inspektur Jenderal Anton Charliyan secara terpisah mengatakan Operasi Lilin akan diperkuat oleh 150.800 personel dari Polri dan TNI.
Pengamanan bandara diperketat. (ANTARA FOTO/Lucky R).
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyatakan status siaga I yang diterapkan menjelang hari raya Natal dan tahun baru bukan hal yang luar biasa. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono saat ditemui CNN Indonesia di kantornya, Selasa (22/11).

Dia mengatakan status tersebut dari tahun ke tahun selalu diberlakukan menjelang hari raya. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada menghadapi penghujung 2015.

"Setiap keganjilan, masyarakat mesti peduli dan informasikan. Dengan begitu maka situasi akan tetap aman. Apa artinya aparat tanpa kerjasama yang baik dari masyarakat" kata Suharsono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan Polri telah mengamankan semua objek yang menurut informasi intelijen perlu diamankan. Pengamanan itu diberlakukan hingga Operasi Lilin selesai pada pergantian tahun nanti.
Mengenai potensi ancaman teror, Suharsono mengatakan Polri terus melakukan pengembangan di lapangan. Hingga kini, belum ada informasi baru terkait pihak lain di luar sembilan terduga teroris yang ditangkap akhir pekan lalu.

"(Ancaman teroris) kan sudah kami kerjakan. Memang masih ada yang dicari pihak-pihak yang diperkirakan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, tapi yang penting masyarakat waspada," kata Suharsono.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan secara terpisah mengatakan Operasi Lilin akan diperkuat oleh 150.800 personel dari Polri dan TNI.
Dia juga mengimbau masyarakat waspada terhadap semua ancaman yang mungkin terjadi. "Gerakan radikal dan terorisme tetap nomor satu, kemudian intoleransi beragama, penggunaan miras, pesta narkoba, atau kebut-kebutan," ujarnya.

Berkaitan dengan pelaksanaan operasi ini, 13 Kepolisian Daerah (Polda) dinyatakan masuk dalam kategori rawan satu. Di antaranya adalah Sumatera Utara, Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

"13 Polda ini prioritas rawan satu dan 19 Polda ada di rawan dua. Lalu tempat-tempat yang perlu kita waspadai untuk lebih meningkatkan keamanan, seperti rumah ibadah, objek vital, bandara, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, pusat kota dan lainnya," kata Anton.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Badan Intelijen Nasional Sutiyoso menyatakan Indonesia berada dalam kondisi Siaga I. Kondisi ini ditetapkan setelah melihat adanya berbagai ancaman terorisme pada akhir tahun ini.

Badrodin mengatakan pada bulan lalu pihaknya telah mendapatkan informasi terkait rencana terorisme di Jakarta dan Jawa Tengah pada Desember ini. Dia mengatakan informasi ini juga diperkuat oleh Australian Federal Police (AFP) dan intelijen Singapura.

"Kami lakukan langkah-langkah pencegahan dan menetapkan Siaga I. Kami ikuti dan awasi semua pergerakan dari kelompok teroris yang selama ini terdata di kami," ujarnya kemarin. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER