Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membantah kabar yang menyatakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berencana menjadikan Indonesia sebagai bagian dari kekhalifahan mereka.
"Nggak. Nggak ada kabar begitu," ujar Luhut secara singkat di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Jakarta, Selasa (22/12).
Luhut pun menyangkal adanya pertemuan pendukung atau simpatisan ISIS di sejumlah daerah yang merencanakan serangan ke Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang ia ungkapkan sebelumnya, Luhut berkata, pemerintah mendeteksi potensi besar terjadinya aksi teror oleh kelompok ekstrem di Indonesia.
"Mungkin akan ada kegiatan yang bisa mengganggu keamanan Indonesia dalam beberapa waktu ke depan," katanya.
Kemarin, Jaksa Agung Australia George Brandis menuturkan, ISIS mengincar Indonesia untuk dijadikan bagian dari kekhalifahan mereka. Ia menilai, jika itu terjadi, ISIS akan menjadi ancaman nyata bagi Australia.
"Kalian pernah mendengar istilah 'khilafah jauh'? ISIS telah mengungkapkan rencana mendirikan khilafah di luar Timur Tengah, khilafah provinsi. ISIS telah mengidentifikasi Indonesia sebagai lokasi ambisinya ini," ujar Brandis kepada media The Australian, Selasa (22/12).
Brandis mengatakan bahwa "tidak ada keraguan" Indonesia telah jadi bagian dari ambisi ISIS yang telah melebarkan sayapnya di Afghanistan, Libya dan negara lain di luar wilayah kekuasaan mereka di Suriah dan Irak.
"ISIS punya ambisi meningkatkan keberadaan dan tingkat aktivitas mereka di Indonesia, baik secara langsung atau melalui perantara," ucapnya.
(obs)