Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional Frans Henry Bambang Soelistyo pesimistis 69 penumpang KM Marina Baru 2B yang kini belum ditemukan bisa bertahan. Menurutnya, manusia sulit bertahan selama tiga hari dengan kondisi ditengah laut dengan tingkat stres yang tinggi.
Menurut Soelistyo, pada hari ketiga, kondisi tubuh manusia di laut tanpa perbekalan, bisanya mulai menurun. Hari ini sudah masuk hari keempat sejak kapal tersebut tenggelam di Teluk Bone pada Sabtu pekan lalu.
"Kami berharap masih ada yang mampu bertahan. Saya tidak ingin mendahului Tuhan, hidup dan mati, Tuhan yang mengatur," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (23/12).
Soelistyo juga menduga, para penumpang yang kini belum ditemukan ada yang tidak mengenakan jaket pelampung. Pasalny ditemukan puluhan jaket pelampung oleh tim pencari maupun nelayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaket tersebut diduga tak sempat dipakai oleh penumpang KM Marina atau terlepas dari tubuh penumpang. Penumpang yang panik diduga Soelistyo tidak mengenakan pelampung sesuai aturan.
Tim pencari yang dipimpin oleh Basarnas akan melakukan pencarian selama tujuh hari sejak hari Minggu lalu. Evaluasi akan dilakukan pada Sabtu (26/12) mendatang untuk diputuskan pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan.
Saat ini, sembilan kapal laut, satu helikopter dan satu pesawat CN235 dikerahkan untuk mencari para penumpang.
Dari 116 penumpang yang tercatat di daftar manifes, baru 47 ditemukan. Tujuh diantaranya tewas dan 40 selamat. Sementara 69 penumpang lainnya belum diketahui keberadaanya.
KM Marina Baru berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (19/12) malam lalu. Kapal ini berangkat menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Di tengah perjalanan di Teluk Bone, kapal hilang kontak. Pencarian segera dilakukan. Hasilnya ditemukan tiga penumpang tewas dan 39 lainnya selamat. Namun saat ini masih ada 74 penumpang lainnya yang belum ditemukan.
(sur)