Soal Reshuffle, Pengamat Ragu PAN Dapat Dua Jatah Menteri

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Des 2015 15:26 WIB
Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan Presiden Jokowi perlu memperhitungkan hubungan antara koalisi pemerintah dan Koalisi Merah Putih.
Koalisi Indonesia Hebat ganti nama menjadi KP3. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai rencana reshuffle Kabinet Kerja sebaiknya dilakukan setelah kegaduhan politik berhasil diredam. Meskipun dia menyadari, secara evaluasi profesional, reshuffle merupakan hak preogatif presiden. Dia ragu Partai Amanat Nasional mendapat jatah dua posisi menteri.

"Secara politik, reshuffle lebih tepat dilakukan manakala kegaduhan politik sudah berhasil diredam. Artinya betul-betul reshuffle tidak terganggu lagi oleh serangan-serangan politik," kata Yunarto saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (26/12).

Hingga kini, kegaduhan politik masih berlanjut. Dalam kasus "papa minta saham" dimana Setya Novanto akhirnya mundur dari jabatan Ketua DPR RI, kasusnya belum bisa dikatakan berakhir begitu saja. Begitu pula dengan Pansus Pelindo II dan keputusan Munas Golkar yang belum selesai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seharusnya secara politik agar kegaduhan ini diredam terlebih dahulu," ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa rencana reshuffle akan dilakukan pada akhir tahun ini. Namun Yunarto berpendapat, lama atau tidaknya penentuan reshuffle ini memang paling ditunggu oleh Partai Amanat Nasional.

"PAN yang sepertinya digantung pada masa yang cukup lama kalau reshuffle ditunda dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Dia menilai, lebih baik Presiden Joko Widodo tidak hanya berpikir tentang PAN saja. Namun sikapnya terhadap Koalisi Indonesia Hebat dan partai pendukungnya, serta hubungannya dengan Koalisi Merah Putih juga perlu diperhitungkan.

"Kalau itu diselesaikan secara utuh, menurut saya, reshuffle kabinet juga akan lebih mempunyai dukungan secara politik itu akan berbuah baik pada kabinet ke depan," katanya.

Dia menyampaikan, beberapa kali PAN telah menunjukkan komunikasi politik yang baik kepada presiden. Sikap partai pimpinan Zulkifli Hasan itu juga beberapa kali mendukung pemerintah, seperti dalam kasus "papa minta saham".
Selain itu, Yunarto tidak yakin dengan pernyataan kader PAN yang menyatakan partainya akan mendapat jatah jabatan pada dua kementerian yaitu menteri perhubungan dan menteri lingkungan hidup dan kehutanan.

Menurutnya, sepanjang sejarah dalam isu reshuffle, belum pernah ada gosip yang bisa terbukti. Kalau pun ada orang yang mengumbar nama tentang siapa yang akan diganti atau menggantikan, kata Yunarto, itu biasanya orang yang tidak diajak dalam kompromi atau ada dalam lingkaran kompromi level atas.

"Itu biasanya orang-orang di pinggiran luar yang tidak mengerti, hanya mendengar. Gosip itu belum bisa dipercaya kebenarannya," katanya. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER