Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyatakan, pilot pesawat Twin Otter yang ditumpangi rombongan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menomorsatukan keamanan penumpangnya saat terdengar suara tembakan.
Tembakan terdengar ketika pesawat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, itu hendak mendarat di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Senin pagi (28/12). Kapolda Papua terbang ke Sinak untuk meninjau langsung situasi pasca-penembakan di polsek setempat semalam. (Simak Fokus:
SIAPA TEMBAK POLISI PAPUA?)
“Terdengar suara tembakan, suara senjata (menyalak). Lalu pilot membawa pesawat berputar dulu (kembali ke Wamena) untuk memastikan (kondisi aman),” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Harsono di Mabes Polri.
Setelah situasi dirasa aman dan yakin pesawat tak ditembak, pilot kembali melanjutkan perjalanan menuju kawasan Puncak Jaya dan akhirnya berhasil mendaratkan burung besi itu di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim bukan penembakanKepolisian mengklaim pesawat yang membawa rombongan Kapolda Papua itu tak ditembak. “Tidak ada penembakan. Yang ada suara tembakan,” kata Harsono.
Menurutnya, tak ada kerusakan pada pesawat yang disebut milik maskapai penerbangan Trigana Air itu.
“Tidak ada kerusakan akibat dugaan penembakan tersebut. Pesawat langsung mendarat di kawasan Kepolisian Resor Puncak Jaya, Papua," ujar Harsono.
Sebelumnya menurut Kapolres Jayawijaya AKBP Semmy, pesawat Twin Otter itu ditembak sekitar pukul 10.15 WIT saat hendak tiba di Sinak, ibu kota Kabupaten Puncak.
Saat ini polisi dan tentara setempat sedang memburu pelaku penyerangan Polsek Sinak yang menewaskan tiga polisi. Para penyerang juga merampas dua puncuk senapan AK-47, dua senapan SS1, tiga mouser, dan satu peti amunisi dari Polsek Sinak.
(agk)