Rizal Ramli: Mudah-mudahan Reshuffle Dilakukan

Safyra Primadhyta & Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2015 17:19 WIB
Menurut Rizal, mulai membaiknya perekonomian bisa jadi indikasi yang baik untuk Presiden Joko Widodo melakukan bongkar pasang kabinet.
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memberikan indikasi bakal adanya perombakan kabinet jilid II yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo. (Dok Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli memberikan sinyal adanya perombakan atau lebih dikenal reshuffle kabinet jilid II yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo. Menurut Rizal, mulai membaiknya perekonomian bisa jadi indikasi yang baik untuk melakukan bongkar pasang kabinet.

"Perekonomian pelan-pelan merosot dan akhirnya sudah mulai baik walaupun masih pelan. Momentum balik arah jadi momentum putar balik. Ini kalau ada reshuffle mudah-mudahan dilakukan," kata Rizal kepada wartawan di kantornya di Jakarta, Senin (28/2015).

Namun, Rizal enggan membeberkan siapa-siapa saja kemungkinan yang akan menjadi pembantu Presiden Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan empat tahun ke depan. Menuruntnya, menjadi hak penuh Jokowi untuk melakukan bongkar pasang pembantunya.
"Soal bagaimana-bagaimananya itu sepenuhnya prerogatif presiden. Soal itu, pokoknya tanya ke presiden."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Rizal meyakini, Presiden Jokowi akan terbuka menerima masukan siapa yang akan diganti dan siapa penggantinya. Namun, masukan itu hanyalah sekedar masukan, tidak sampai melakukan intervensi untuk menitipkan nama calon menteri.

"Presiden berhak menerima input dari siapa saja, tapi akhirnya presiden yang memilih. Itu (reshuffle) penting supayua momentum pemulihan titik balik ekonomi Indonesia bisa berlanjut dengan cepat tahun depan," ungkap Rizal.

Presiden Jokowi enggan membeberkan soal rencana perombakan atau reshuffle kabinetnya. Padahal, isu pergantian di beberapa pos kementerian Kabinet Kerja semakin santer tersiar.
"Ya nanti kalau sudah dilantik kan tahu," ujar Jokowi di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Senin (28/12).

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung soal perombakan kabinet atau reshuffle di sela kunjungannya ke sejumlah daerah akhir pekan kemarin.

Saya selalu memantau pembangunan-pembangunan infrastruktur di daerah karena ini sangat penting. Jika saya monitor penggarapan jalan terasa lambat, saya langsung tanya mengapa lambat," ujar Jokowi pada acara silaturahmi dengan para kepala desa seluruh Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu.

Jokowi berkata, "Saya beri waktu satu setengah bulan. Jika belum juga dikerjakan, maka saya beri rapor merah (menterinya). Itu yang nanti kena reshuffle. Begitu cara saya bekerja."
Jokowi mengatakan hal itu ketika sedang memaparkan proses penggunaan dana desa lewat pembangunan jalan tol. Ia berupaya meyakinkan warga bahwa pemerintahannya berpihak pada pembangunan desa dan kawasan pedalaman.

Saat itu Jokowi juga menjelaskan dia menilai menterinya dengan memberikan kategori hijau, kuning, dan merah.

Perombakan kabinet jilid kedua ini telah gencar disebut bakal dilakukan Jokowi tak lama setelah sang Presiden melakukan reshuffle pertamanya pada Agustus lalu.

Beberapa saat sebelum melakukan reshuffle jilid pertama, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk memberikan dua halaman laporan berisi capaian program selama enam bulan lalu terakhir, disertai rencana program enam bulan ke depan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan hanya dia yang mengetahui rapor para menterinya. Publik dan partai politik saat itu menilai beberapa menteri menunjukkan kinerja kurang baik. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER