Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan menduga kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM) berada di balik penyerangan Markas Kepolisian Resor Sinak, Puncak Jaya, Papua, kemarin malam. Hal tersebut berdasarkan hasil investigasi sementara yang dilakukan Kepolisian.
"Sementara indikasi dilakukan oleh kelompok TPN," ujar Budi di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (28/12).
Budi menjelaskan, dugaan tersebut didapat berdasarkan rekam jejak penyerangan yang dilakukan TPN OPM tahun 2013 terhadap anggota Tentara Nasional Indonesia dan masyarakat sipil di kawasan Puncak Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menuturkan, Mabes Polri telah mengirim bantuan terhadap Kepolisian Daerah Papua untuk mengusut dan menangkap para pelaku penyerangan yang menewaskan tiga personel Kepolisian tersebut.
"Kami sementara telah mengirim tim pengejaran maupun juga tim investigasi. Kalau tim pengejaran sudah di sana. Tim investigasi kami sedang berangkat ke Papua," ujar Budi.
Budi mengaku sampai saat ini Kepolisian belum bisa memastikan motif di balik penyerangan tersebut. Karena saat ini kepolisian masih melakukan identifikasi terhadap kasus tersebut.
Menurut Budi, ketiga jenazah korban penyerangan sudah sampai di Jayapura untuk keperluan autopsi dan kemudian akan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.
Penyerangan Polsek Sinak menewaskan tiga polisi, yakni Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham. Sebelum diterbangkan ke Jayapura, jenazah mereka dievakuasi ke Komando Rayon Militer Sinak yang berjarak 100-150 meter dari Polsek.
Selain ketiga polisi itu, dua rekan mereka yang lain terkena luka tembak, yakni Briptu Suma dan Bripda Rian. Bripda Rian pukul 14.55 WIT telah tiba di Timika dan langsung dibawa ke RSUD Mimika.
Penyerangan kelompok bersenjata ke Polsek Sinak diduga dibantu oleh satu orang yang selama ini sehari-hari bekerja di polsek itu. Warga berinisial DK itu sudah empat tahun bekerja di Polsek Sinak.
DK membukakan pintu belakang Polsek untuk kelompok bersenjata saat lima anggota Polsek tengah menonton televisi sembari bercengkerama di ruang jaga.
“Dari analisis kami, DK sudah bekerja sama dengan kelompok bersenjata itu,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Patridge Renwarin.
Hal tersebut diamini oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono. DK yang berkhianat itu disebut Mulyono sebagai tenaga bantuan operasi di Polsek Sinak.
“Dia dipelihara Kepolisian untuk membantu. Tapi mungkin ingkar, kami lengah, dan dia memberitahukan kondisi kami kepada orang (kelompok bersenjata),” ujarnya.
(rdk)