Ahok Pasang CCTV di Ruang Publik untuk Cegah Paedofil

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2015 06:38 WIB
Menurut Ahok, CCTV dan ruang terbuka membuat para paedofil tidak akan berani macam-macam. Jika pun nekat, identifikasi terhadap mereka jadi mudah.
Gubernur Ahok meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari di Gandaria, Jakarta Selatan. (ANTARA/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) mendapat sedikit 'serangan.' Ruang publik itu, menurut beberapa orang, berpotensi menjadi 'sarang' baru bagi paedofil yang mencari mangsa.

Namun sang Gubernur langsung menepis kekhawatiran itu. Ahok --sapaan Basuki-- memasang sebanyak mungkin kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di dalam dan di sekitar ruang publik itu.

"Kan banyak orang tua dan CCTV, jadi bisa dilihat mana kira-kira yang 'pemangsa,'" kata Ahok.
Menurut Ahok, CCTV dan ruang terbuka justru membuat para paedofil tidak berani masuk RPTRA. Kalau memang mereka mencari 'mangsa' di RPTRA, kata Ahok, seharusnya mereka juga bisa mencari di sekolah-sekolah yang jelas banyak anak-anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok yakin keamanan di RPTRA sangat terjamin. Selain CCTV, petugas keamanan juga disiapkan untuk berjaga di RPTRA.

"Kalau tidak terjamin, bagaimana mau terbuka? Yang penting sekarang adalah masyarakat peduli dengan ruangan terbuka," kata Ahok.

Selain itu, Ahok menganggap RPTRA justru membuat pergerakan paedofil menjadi sempit, sebab mereka bisa diamati bahkan dengan cepat dikenali.
Ahok sudah merencanakan membangun 150 RPTRA baru tahun 2016. Sementara untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meresmikan sekitar sembilan RPTRA yang tersebar di seluruh Jakarta.

Ahok berharap RPTRA tidak hanya ada di tiap kelurahan, melainkan juga RW. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER