KALEIDOSKOP NASIONAL 2015

Bencana Besar di Indonesia Sepanjang 2015

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2015 13:33 WIB
Bencana didominasi banjir, longsor, dan puting beliung. Wilayah yang terbanyak ditimpa bencana Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Barat, Aceh.
Rumah tertimpa longsoran tanah di Kluwih, Pendoworejo, Kulonprogo, Yogyakarta. (ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan ada 1.582 bencana yang terjadi di seluruh Indonesia selama 2015. Jumlah itu turun dibanding tahun 2014 sebanyak 1.967 bencana.

Banjir, longsor, dan puting-beliung mendominasi jenis-jenis bencana di Indonesia. Dari ketiganya, longsor paling mematikan dan telah memakan korban jiwa 147 orang.

Berikut bencana-bencana besar di Indonesia sepanjang tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erupsi Gunung Sinabung
Geliat aktivitas vulkanik gunung di Dataran Tinggi Karo, Sumatra Utara, itu terjadi sepanjang tahun ini, sejak Januari hingga Desember. Erupsi Sinabung menyebabkan 370 kepala keluarga direlokasi dan 10.110 orang mengungsi. Hingga saat ini masih ada 1.638 kepala keluarga yang tinggal di hunian sementara dan menunggu direlokasi.

Sinabung terus menggeliat sepanjang tahun ini. (ANTARA/Endro Lewa)
Longsor Sukabumi
Longsor di Sukabumi, Jawa Barat, pada 28 Maret menyebabkan 12 orang tewas dan 11 rumah rusak berat.

Kebakaran hutan dan lahan
Bencana kebakaran hutan yang disebut terbesar sepanjang sejarah Indonesia ini mencapai puncaknya sekitar Juni-Oktober. Api yang membakar 2,61 juta hektare hutan dan lahan itu menyebabkan kerugian Rp221 triliun dan menimbulkan kabut asap pekat yang mengakibatkan 24 orang meninggal serta 600 ribu jiwa menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Kebakaran hutan di konsesi hutan produksi Asia Pulp and Paper. (Dok. Asia Pulp and Paper).
Gempa Sorong
Gempa bumi 6,8 Skala Richter mengguncang Sorong, Papua Barat, dan menyebabkan 19 orang luka berat dan 13 lainnya luka ringan. Selain itu, 1.661 rumah rusak berat, 1.247 rumah rusak sedang, 2.860 rumah rusak ringan, dan 27 fasilitas umum rusak.

Longsor tambang Bogor
Longsor di lokasi tambang Desa Bantar Karet, Gunung Mas Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, pada 27 Oktober itu menyebabkan 12 orang meninggal.

Gempa Alor
Gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Alor, Nusa Tenggara Timur, pada 4 November. Tiga hari kemudian, dua gempa susulan terjadi, masing-masing 4,1 SR dan 3,4 SR. Akibatnya tiga orang luka-luka, 5.439 jiwa mengungsi, 579 rumah rusak berat, 382 rumah rusak sedang , 1.114 rumah rusak ringan, dan 47 fasilitas umum rusak.

Gempa Halmahera
Gempa bumi berkekuatan 5,2 SR mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara. Gempa menyebabkan 10.165 orang mengungsi, 145 rumah rusak berat, 273 rumah rusak sedang, dan 1.175 rumah rusak ringan.

Longsor Bengkulu
Longsor di Desa Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, pada 2 Desember menyebabkan tiga orang tewas, 15 orang hilang, satu orang terluka, dan 20 rumah rusak berat.

Secara keseluruhan, sepanjang tahun ini di Indonesia 64 persen korban meninggal dan hilang akibat bencana, 55,7 persen rumah rusak karena angin puting beliung, dan 59 persen fasilitas rusak akibat banjir.

Lima provinsi yang paling banyak ditimpa bencana ialah Jawa Tengah dengan 363 bencana, Jawa Timur dengan 291 bencana, Jawa Barat dengan 209, Sumatra Barat dengan 93 bencana, dan Aceh dengan 85 bencana. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER