Lulung: Pencalonan Ahok oleh PPP Itu Bercanda

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 13:54 WIB
Lulung menanggapi pernyataan Sekjen PPP Dimyati, bahwa pencalonan Ahok oleh PPP di Pilkada DKI Jakarta 2017 hanyalah kelakar belaka.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, H. Abraham
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengungkapkan bahwa rencana PPP untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur 2017 hanyalah kelakar.

Bahkan, kata Lunggana, Musyawarah Kerja Wilayah DPD PPP DKI Jakarta, yang merupakan mekanisme pemilihan calon gubernur, belum menentukan siapa yang akan dicalonkan PPP dalam Pilgub DKI.

Lulung, sapaan Lunggana, menegaskan perkataan Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Dimyati Natakusuma bukanlah hal serius dan hanya pandangan pribadinya saja.
"Kemarin Dimyati itu bercanda, tak ada omongan apa-apa. Itu juga bukan pernyataan sebagai sekjen melainkan pribadinya saja," kata Lulung saat ditemui di gedung DPRD DKI, Selasa (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulung menjelaskan dalam Muskerwil yang akan diadakan Februari mendatang barulah akan dibahas siapa tokoh yang cocok diusung PPP dalam Pilgub 2017 di DKI Jakarta. Tokoh-tokoh tersebut pun akan dipilih berdasarkan survei yang dilakukan sebelumnya.

Seandainya Muskerwil PPP memilih Ahok, sapaan Basuki, sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Lulung mengaku akan mengapresiasi itu. Namun dirinya tetap tak mau dipasangkan dengan Ahok, dia lebih memilih untuk melawannya di Pilgub.
"Saya tak mau karena Ahok sedang dalam pengamatan KPK terkait masalah hukum," katanya.

"Saya siap kalau disuruh maju dan saya siap melawan Ahok. Adiknya sudah kalah di pilkada Bangka Belitung dan itu menjadi peringatan bagi Ahok karena dia tak punya tata krama."

Sebelumnya Dimyati mengatakan bahwa Ahok masuk kandidat partainya untuk dicalonkan Pilkada Serentak 2017. Ahok bahkan diwacanakan dipasangkan dengan tokoh PPP asal Jakarta Abraham Lunggana atau yang biasa disapa Haji Lulung.

"Ahok masuk pertimbangan. Saya sudah tawarkan ke Lulung," kata Dimyati di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (4/1).
Namun Lulung yang selama ini kurang punya hubungan baik dengan Ahok menurut Dimyati menolaknya.

Padahal menurut Dimyati, wacana memasangkan keduanya dalam satu paket adalah ide bagus untuk menunjukan perbaikan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER