Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin aplikasi pemantau anggaran masuk dalam sistem Smart City DKI Jakarta. Selama ini masyarakat menurutnya lebih menyukai membuka aplikasi melalui telepon pintar untuk mengetahui informasi seputar Jakarta.
Ia berharap aplikasi pemantau anggaran itu detail menampilkan informasi penggunaan anggara ibu kota.
"Saya ingin anggaran itu ada aplikasinya, kamu kan ingin tahu berapa anggaran untuk membuat hot mix atau membeli minuman kemasan," kata Gubernur yang biasa disapa Ahok itu saat mengunjungi lokasi operasional sistem Smart City, Selasa (5/1).
Ahok mengakui, Smart City memang telah berkembang pesat. Dalam penggunaanya warga bisa memantau kemacetan, banjir, hingga mengadu beragam permasalahan.
Ia bahkan membanggakan Smart City Jakarta sudah lebih baik jika dibandingkan dengan milik daerah-daerah lain. Oleh sebab itu Ahok ingin agar Smart City bisa menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan aplikasi perkotaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin Jakarta menjadi model bagaimana aplikasi itu diciptakan abak muda dan bisa berkembang bukan hanya untuk tujuan memenangkan lomba," katanya.
Meski mengatakan Smart City sudah memperlihatkan perkembangan yang baik, Ahok belum berniat untuk memamerkannya ke hadapan publik. Alasannya adalah masih ada beberapa aplikasi yang sampai saat ini belum canggih seperti yang dia minta.
Salah satunya adalah aplikasi pemantau anggaran itu. Ahok mengungkapkan saat ini masyarakat sudah tak ada lagi yang mengakses situs dan lebih memilih mengakses aplikasi.
(sur)