Gunung Soputan Meletus, Warga Belum Mengungsi

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2016 07:37 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membagikan masker kepada penduduk.
Gunung Soputan menyemburkan lava pijar dan debu vulkanis terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1). (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga kini tidak ada arus pengungsian pascaletusan Gunung Soputan di Sulawesi Utara.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sejauh ini aktivitas masyarakat tetap normal. "Tidak ada pengungsian hingga saat ini,” ujar Sutopo di Manado, Rabu (6/1), seperti dilansir Antara.

Sutopo menuturkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membagikan masker kepada penduduk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Soputan terus meningkat dan sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga (level III) telah terjadi beberapa kali letusan terus-menerus.

Pada Senin (4/1) pukul 20.53 WITA terjadi letusan debu vulkanik setinggi 2.000 meter disertai lava pijar di lereng bagian timur. Kemudian berturut-turut pada Selasa (5/1) pukul 03.50 WITA terjadi letusan strombolian dengan tinggi material pijar 250 meter, letusan terus-menerus dari pukul 05.20 WITA hingga 06.00 WITA.

Selanjutnya pada pukul 06.38 WITA terdengar suara gemuruh, letusan disertai awan panas 2.500 meter ke arah tenggara-timur laut serta tinggi letusan 6.500 meter di atas puncak kawah dengan tekanan kuat ke arah Barat. “Daerah terdampak hujan abu dari letusan Gunung Soputan meliputi Kecamatan Langowan Barat (Desa Langowan, Tumaratas, Kota Langowan),” ujarnya.

Kemudian, Kecamatan Tompaso Barat (Desa Tou Ure, Tou Ure 2, Tonsawang, Tonsawang Selatan, Pinabetengan, Pinabetengan Selatan, dan Pinabetengan Utara. Sementara di Kecamatan Ratahan Timur (Desa Pangu, Pangu 1, Pangu 2, Kalatin).

Dia menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Soputan dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak 1991 sering diiringi dengan letusan abu. Pertumbuhan kubah lava terus terjadi hingga meluber keluar dari bibir kawah menyebabkan sering terjadi guguran lava dengan jarak luncur sekitar enam kilometer dari puncak ke arah barat daya, penduduk terdekat berada pada berjarak delapan kilometer dari puncak.

"Masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Soputan, serta sektoral ke arah barat daya, barat hingga barat daya sejauh 6.5 kilometer," katanya. (obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER