Kala Ahok Bimbang Pilih Jalur Independen atau Lewat Partai

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jan 2016 10:33 WIB
Ada tiga partai politik yang sibuk mencari calon untuk Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yaitu PPP, Partai Gerindra, dan PDIP. Nama Ahok santer disebut.
Warga memberikan dukungan kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan mengisi formulir dan memberi fotocopy KTP di salah satu posko Teman Ahok di Mall Ambassador, Jakarta, Sabtu (25/7), untuk pencalonan Ahok dari jalur independen pada Pilgub tahun 2017. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak bimbang jelang pembukaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah 2017, yang salah satunya akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Sang gubernur bimbang tentang apakah akan maju sebagai calon independen atau diusung partai politik.

Sejauh ini pria yang akrab disapa Ahok tersebut masih memperlihatkan bahwa dirinya akan maju lewat jalur independen. Hal tersebut tampak dari kelompok pendukung Ahok bernama Teman Ahok yang terus mengumpulkan dukungan dalam bentuk kartu tanda penduduk.

Beberapa waktu lalu, Teman Ahok pernah merilis data yang mengatakan bahwa dukungan KTP agar Ahok bisa maju lewat jalur independen sudah menyentuh angka 500 ribu KTP. Sedangkan berdasarkan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah minimal untuk bisa menjadi calon kepala daerah lewat jalur independen adalah 500 ribu kopi KTP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berarti secara teknis, Ahok sudah bisa mendeklarasikan diri untuk maju melalui jalur independen. Namun Ahok menegaskan dirinya masih belum mau mendeklarasikan diri karena baginya dukungan tersebut belum mencukupi.

Dia ingin Teman Ahok mengumpulkan satu juta dukungan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mendeklarasikan diri. "Apa yang mau dideklarasikan jika KTP-nya tak ada? Tunggu satu juta dulu baru deklarasi," kata Ahok hari ini, Jumat (8/1).

Di saat Ahok masih gamang dalam menentukan sikap, partai-partai politik mulai menggeliat untuk mencari sosok yang akan mereka usung pada Pilgub DKI.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi tiga partai yang paling "rusuh" mencari sosok calon gubernur. PPP yang saat ini tengah mengalami masalah dualisme internal sempat menyinggung ingin mengusung Ahok sebagai calon pada Pilgub DKI Jakarta.

Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Dimyati Natakusumah mengklaim Ahok akan disandingkan dengan Abraham Lunggana sebagai pasangan calon dari PPP. Namun tak lama setelah Dimyati mengungkapkan hal tersebut, Haji Lulung, sapaan Lunggana, langsung membantah.

Menurut Lulung, pernyataan Dimyati hanya pendapat pribadi dan bukan pendapat PPP. Terlebih lagi, Lulung enggan disandingkan dengan Ahok. Dia lebih memilih untuk bersaing dengan Ahok dalam Pilgub 2017.

"Saya tak mau karena dia sedang ada dalam pengawasan hukum oleh KPK. Saya siap melawan Ahok," kata Lulung.

Tak beda jauh dengan PPP, Partai Gerindra juga mengindikasikan siap mengusung calon gubernur pada Pilguh 2017. Namun nama Ahok tidak ada dalam daftar kandidat yang digadang-gadang akan diusung partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik menjelaskan, Ahok tak mungkin dicalonkan lagi oleh Partai Gerindra karena sudah dianggap sebagai seorang pengkhianat.

"Tak mungkin, dia sudah pernah berkhianat. Saya yakin Jakarta tak akan memilih Ahok, bagaimana mungkin orang sekasar itu bisa dipilih rakyat," kata Taufik saat itu.

Alih-alih mengusung Ahok, Partai Gerindra siap mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hingga Sekretaris Daerah DKI Jakarta Syaefullah sebagai calon gubernur.

Sementara PDI Perjuangan memang belum membuka siapa nama yang kemungkinan akan mereka usung dalam gelaran pesta rakyat Jakarta tahun 2017. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini baru akan menentukan nama dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan yang akan dimulai 10 Januari 2016.

Nama seperti Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, Boy Sadikin, hingga Ahok digadang-gadang masuk bursa calon dari PDI Perjuangan. Saat dikonfirmasi kepada Ahok soal ketertarikan PDI Perjuangan, Ahok malah menjawab dengan sedikit bercanda.

"Saya dengan PDI Perjuangan komunikasi terus kok, kami teman baik," kata Ahok.

Sayangnya, Ahok selalu menghindar saat ditanya lebih jauh soal kesiapan menyongsong Pilgub DKI. Dia selalu berkilah dengan mengatakan "Belanda masih jauh" dan lari dari kejaran awak media.

Jadi pilih mana Ahok? Independen atau kembali ke pelukan partai politik? (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER