Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendapat sambutan meriah dari peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan, saat namanya disebut dalam sambutan pidato politik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, sambutan yang meriah itu karena dirinya memiliki hubungan baik sejak dulu dengan partai berlambang banteng tersebut. Dia menepis anggapan bahwa itu terkait dengan pemilihan kepala daerah serentak 2017.
"Saya sama teman-teman partai hubungannya baik dari dulu. Apalagi sama Bu Megawati hubungannya baik," ucap Ahok di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta, tempat berlangsungnya Rakenas PDIP, Minggu (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menegaskan dia masih akan maju dalam jalur independen dan belum berpikiran untuk maju melalui partai politik atau PDI Perjuangan dalam Pilkada Jakarta 2017.
"Maju tetap independen. Pokoknya tunggu (KTP) bisa (maju) independen atau tidak," ujar Ahok sambil berlalu meninggalkan awak media.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengatakan belum ada pembicaraan di partainya untuk mengusung Ahok dalam Pilkada 2017. Dia mengaku masih harus dibicarakan dalam internal partai dan dengan Ahok terlebih dahulu.
"Belum, belum. Nanti saya akan sampaikan secara resmi," ucap Hasto di sela agenda Rakernas I PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno menuturkan pasangan Ahok-Djarot terbukti dapat membangun sinergitas yang baik dalam beberapa tahun memimpin Ibu Kota Jakarta.
"Tentu tidak salah kalau PDIP mencalonkan kembali duet yang sama. Mereka sudah terbukti bisa saling melengkapi," ujar Hendrawan Supratikno saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (9/1).
Dia menjelaskan, Ahok dan Djarot dapat bekerja sama dengan baik meski memiliki dua jenis sifat dan kepemimpinan yang berbeda. Ahok memiliki kepemimpinan yang meledak-ledak. Sementara Djarot lebih tenang dibandingkan Ahok.
(obs)