Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, selain Ibu Kota Jakarta, para teroris juga menjadikan Bali sebagai target serangan. "(Wilayah yang berpotensi diserang adalah) Jakarta dan Bali," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Ryamizard menyebutkan, untuk kawasan Jakarta, dua bulan lalu teroris menarget kawasan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia. Menurutnya, Jakarta dan Bali sangat strategis untuk menyebarkan teror dan ketakutan di dunia.
"Bali ini dengan Jakarta begitu meledak, dunia ini, 'wah Bali!', tapi kalau misalnya Parung (yang dibom), 'wah di mana itu Parung?'," katanya.
Ryamizard mengapresiasi langkah kepolisian yang berhasil mencegat masuknya bom ke dalam gedung untuk meminimalisasi jumlah korban dan ledakan. Ia mengaku telah mendapatkan informasi mengenai serangan teroris ini sebelumnya, namun belum mengetahui waktu kapan tepatnya serangan akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya dia akan lihat, kalau pelaku itu kan melihat, kalau dia lihat aparatnya siap, ya tidak (menyerang), tapi kalau tidak siap, dia lakukan itu," ujarnya.
Ia pun tidak mau menyimpulkan bahwa pelaku merupakan jaringan Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS) karena belum ada informasi pasti terkait hal itu. "Serangan itu ada di mana-mana. Namanya teroris di mana-mana. Kemarin saja ada di Paris begitu. Seperti Paris, dia bawa pistol, kemudian bom meledak," katanya.
Yang jelas, tutur Ryamizard, para teroris ingin membuat takut dan menyebar teror sehingga warga panik dan terpecah-belah. Oleh karenanya, masyarakat harus berhati-hati dan waspada.
"Tadi saya sama Pak Luhut kan dari Kalimantan. Semua sudah siap. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Tapi yang jelas, semua bangsa ini, kalau melihat yang mencurigakan, laporkan saja," ujarnya.
(sip)