Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah perwira polisi sempat ditangkap karena bergurau membawa bom di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, kini giliran seorang Perwira Menengah TNI Angkatan Darat melakukan hal yang sama.
"Informasi dari anggota di Maros, Makassar, perwira TNI itu bergurau membawa bom dan dia diamankan oleh petugas Avsec (
aviation security) bandara," ujar juru bicara Polda Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar) Komisaris Besar Frans Barung Mangera di Makassar, Kamis (14/1), seperti dilansir kantor berita
Antara.
Berdasarkan data identitas diri yang didapat setelah pemeriksaan dilakukan di kantor Avsec Bandara Sultan Hasanuddin dengan didampingi petugas Polres Maros, perwira TNI itu diketahui berpangkat Letnan Kolonel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari identitas diri berupa kartu tanda anggota, diketahui pelaku bernama Letkol (Arm) Rudy Setiawan dengan jabatan Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam Badan Pegelola Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat (Kataud BP TWP AD) dan bertugas di Detasemen Markas Besar Angkatan Darat.
"Kejadiannya itu sekitar pukul 15.30 WITA, bertempat di X-ray tambahan pintu masuk bandara. Petugas Avsec bertanya, apa yang Bapak bawa, dan dijawab jika itu bom," kata Frans.
Rudy semula akan berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-777. Jadwal keberangkatan sekitar pukul 17.10 WITA.
Saat itu Rudy dengan didampingi seorang ajudan bernama Sersan Satu Wica Prasetyo melewati pintu X-ray tambahan di pintu masuk Bandara.
Petugas Avsec bandara yang memeriksa badan Letkol Rudy menanyakan apa isi barang yang tersimpan dalam jaketnya. Sambil berjalan, dijawab Rudy jika yang ada di tubuhnya itu adalah bom.
Mendengar pengakuan itu, petugas bandara tersebut kembali bertanya untuk kedua kalinya dan tetap dijawab jika ada bom. Kemudian petugas itu melakukan pemeriksaan ulang di ruang bodi cek manual dan tidak menemukan benda yang dianggap berbahaya.
Setelah kejadian itu, Letkol Rudy digiring menuju posko Avsec bandara untuk diserahterimakan ke pihak Polisi Militer Angkatan Udara Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin untuk proses lebih lanjut.
(antara/sip)