Jakarta, CNN Indonesia -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan seorang saksi mata dari aksi teror yang terjadi di kawasan MH Thamrin mengaku sempat dipeluk pelaku sesaat sebelum bom diledakkan.
"Saksi masih hidup dirawat di RS AW atas nama A. Dia mengaku dipeluk pelaku," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Jumat (15/1).
Iqbal mengatakan kemungkinan pelaku ingin melakukan bunuh diri bersama-sama dengan saksi tersebut. Namun, ujarnya, saksi keburu meloncat dan terkena luka pada bagian perut dan dada. "Kedua lukanya khas."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kabidokes Polda Metro Komisaris Besar Musyafak mengatakan jumlah korban akibat ledakan dan aksi teror di MH Thamrin mencapai 33 orang, dengan rincian 7 orang meninggal dunia dan 26 luka-luka. Dari 26 tersebut, lima anggota kepolisian dan 21 lainnya warga sipil.
"Dari yang terluka, 7 sudah pulang sementara 19 masih dirawat di RS Abdi Waluyo," kata Musyafak.
Sebelumnya,
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Kepolisian sudah berhasil mengidentifikasi dua dari lima jenazah terduga pelaku teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Kramat Jati sejak kemarin."Sudah ada dua yang teridentifikasi, tapi kami akan cek darahnya, Deoxyribonucleic Acid(DNA) dan sidik jarinya," ujar Tito.
Namun, Tito enggan menyampaikan identitas dua sosok terduga teroris tersebut. Ia mengaku, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap peristiwa teror tersebut.
"Saya tidak mau sebutkan dulu, biar tidak simpang siur lagi," ujar Tito.
(utd)