Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan hanya ada lima orang yang melakukan aksi terorisme di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu. Kelima orang tersebut tewas di tempat, dan dipastikannya tidak ada yang melarikan diri.
"Tadi sampai kami lihat video tidak ada itu," ujar Luhut usai melakukan rapat koordinasi dengan Kepolisian di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (16/1).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti dan jajarannya turut hadir melakukan rapat koordinasi tersebut.
Dalam rapat tersebut, Luhut mengaku telah melihat struktur kelompok teroris tersebut. Namun, ia enggan menyebutkan apa nama kelompok yang dimaksud dan orang-orang yang ada di dalam struktur kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakan teroris Santoso terlibat dalam aksi teror di Thamrin, Luhut mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. Namun, Luhut mengungkapkan Santoso juga merupakan salah satu sosok teroris yang ingin menjadi pimpinan di suatu wilayah, seperti teroris Bahrun Naim.
"Kami belum tahu, tapi Santoso itu memang salah satu garis keras yang ingin menjadi pemimpin Mujahidin wilayah timur," ujar Luhut.
Luhut menyampaikan, saat ini Santoso diduga masih berada di kawasan pegunungan Poso, Sulawesi Tengah. Sementara Bahrun diduga berada di Suriah sejak keluar dari penjara.
"Bahrun Naim masih di luar. Kami coba cari dia di Suriah. Tentu kerjasama internasional diperlukan untuk itu," ujar Luhut.
Pengejaran teroris Indonesia yang berlokasi di Suriah menjadi tantangan tersendiri terutama karena setengah wilayah Suriah sudah dikuasai oleh militan ISIS, salah satunya termasuk Ibu Kota de facto ISIS, Raqqa. Kota ini sangat sulit ditembus, bahkan oleh pasukan Suriah pro pemerintahan Bashar Assad.
Sebelumnya, aksi teror terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.50 WIB, Kamis (14/1) lalu. Aksi teror tersebut diduga dilakukan oleh lima orang pelaku. Kelimanya tewas.
Aksi teror tersebut juga mengakibatkan dua warga sipil meninggal dunia dan lebih dari 20 orang termasuk anggota polisi mengalami luka-luka.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas aksi teror kemarin. Aksi teror tersebut juga diduga diotaki oleh Bahrun Naim.
Polisi mengatakan kalau Bahrun sedang berusaha menjadi pimpinan ISIS kawasan Asia Tenggara. Sebabnya, pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi menyerukan para pengikutnya untuk melakukan aksi teror di luar Irak dan Suriah.
(utd)