Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat Sabtu malam ini menggelar aksi solidaritas atas peristiwa teror ledakan bom dan penembakan yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sekitar ratusan warga tampak memadati lokasi aksi yang digelar di trotoar depan Starbucks Cafe, yang merupakan salah satu lokasi terjadinya aksi teror saat itu.
Selain warga, puluhan personel polisi terlihat juga melakukan penjagaan ketat di sekitar area digelarnya aksi solidaritas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi yang bertemakan "Kami tidak takut dan menolak kekerasan" digelar untuk mengajak masyarakat Jakarta dan Indonesia melawan segala bentuk tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama dan ideologi tertentu.
Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengatakan aksi solidaritas malam ini bertujuan untuk mengekspresikan kemarahan dan kesedihan atas peristiwa teror tersebut. Menurut Haris, aksi teror bukanlah cara yang tepat untuk menyampaikan aspirasi.
"Kekerasan bukanlah jawaban. Itu adalah tindakan biadab dan kejam. Tindakan kekerasan dan kekejaman tidak bisa dilakukan untuk memeksakan kehendak atau ideologi tertentu. Aspirasi harus disampaikan dengan damai," ujar Haris di lokasi aksi, Sabtu malam (16/1).
Haris menyampaikan masyarakat Indonesia harus lebih berani melawan aksi teror. Sebabnya, para teroris seolah menganggap nyawa satu manusia tidak ada harganya.
Selain itu, ia meminta pemerintah untuk berani mengambil sikap tegas, adil dan transparan dalam menindak segala bentuk terorisme di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah jujur, berani, tegas dan terukur. Tidak bisa main tabrak atas peristiwa kemarin," ujar Hariz.
Ketua Solidaritas Merah Putih Silvester Matutina juga sependapat dengan pernyataan Haris. Ia menilai bahwa aksi terorisme di Thamrin adalah sebuah bentuk penghianatan terhadap Indonesia.
Menurut Silvester, Indonesia sebagai negara yang menjunjung toleransi telah ternodai oleh aksi teror tersebut. Sehingga, ia meminta seluruh masyarakat Indonesia memerangi segala bentuk aksi terorisme.
"Terorisme adalah penghianatan. Teroris adalah penghianat. Kita ini bangsa yang cinta damai dan ramah tamah," ujar Silvester.
Silvester melihat teroris saat ini sangat licik karena telah memanfaatkan kaum muda sebagai alat untuk melancarkan aksi teror di Indonesia. Menurut Silvester, banyak kaum muda yang telah didoktrin dengan ajaran-ajaran yang dinilainya tidak tepat dan bertentangan dengan ajaran agama apapun.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat turut serta membantu pemerintah dan Kepolisian untuk memberantas segala bentuk tindakan teror di Indonesia.
"Kita hancurkan teroris yang berkhianat. Kita harus waspada dan memberi masukan yang positif kepada aparat keamanan dan pemerintah," ujar Silvester.
Silvester juga meminta pemerintah membuat sebuah monumen di lokasi teror Thamrin. Monumen tersebut diharapkan mampu menjadi pengingat dan gambaran solidaritas masyarakat Indonesia dalam melawan terorisme.
Sebelumnya, sebuah aksi teror terjadi di dua lokasi, yaitu di Starbucks Cafe dan Pos Polisi Lalu Lintas Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Aksi teror tersebut diduga dilakukan oleh lima pelaku teror.
Dalam peristiwa tersebut, tujuh orang dinyatakan tewas, termasuk lima teroris dan lebih dari 20 orang mengalami luka-luka.
Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah telah mengklaim bertanggungjawab atas peristiwa berdarah tersebut.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyatakan aparatnya telah menangkap 12 orang yang diduga sebagai pelaku maupun orang-orang terkait aksi teror peledakan bom dan penembakan di bilangan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1).
"Penangkapan itu merupakan hasil pengejaran dari tanggal kejadian sampai dengan hari ini," ujar Badrodin dalam keterangan resmi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).
(utd)