Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan telah mengeluarkan instruksi untuk menghentikan kegiatan organisasi kemasyarakatan yang dinilai belum jelas. Ini untuk mengantisipasi gelagat buruk yang muncul belakangan terkait laporan hilangnya sejumlah orang karena diduga bergabung dengan organisasi sesat.
Perintah itu disampaikan Mendagri kepada gubernur, bupati, serta wali kota di seluruh Indonesia.
"Kantor-kantor ormas yang diindikasikasikan belum klir, ditutup dan dilarang melakukan kegiatan," kata Tjahjo di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran Tjahjo soal ormas sesat ini bertambah pascaledakan di Jakarta Kamis kemarin. Ia menganggap teror tersebut pertanda buruk dan menjadi peringatan bagi negara untuk memasang kewaspadaan tinggi.
"Saya kira ini peringatan bahwa seluruh daerah harus siaga satu untuk mengamankan masyarakat," ujar Tjahjo.
Sementara itu seorang warga kembali hilang diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara yang juga disebut bertanggung jawab atas hilangnya dokter Rica Tri Handayani yang akhirnya ditemukan dan dijemput polisi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Warga yang dilaporkan hilang sejak November tahun lalu itu bernama Faradina Ilma. Perempuan 25 tahun lulusan Universitas Diponegoro itu merupakan pegawai negeri sipil Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Nurul, orang tua Fara, mengatakan berdasarkan keterangan teman-teman satu kos anaknya, Fara terlihat dekat dan sering pergi dengan seorang pria yang merupakan aktivis Gafatar Surabaya.
Fara sendiri saat berkuliah pernah ikut kegiatan sosial Gafatar selama beberapa bulan.
(agk)