Menteri Agama: Jangan Anggap Polri dan BIN Tidak Bekerja

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jan 2016 21:42 WIB
Meskipun peristiwa terjadi di kawasan protokol ibu kota, bukan berarti selama ini kepolisian dan badan intelijen tak berusaha mencegah pecahnya aksi teror.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mendorong masyarakat untuk tidak menggeneralisasi kinerja Polri dan BIN berdasarkan aksi teror di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, semata. (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong masyarakat untuk tidak menggeneralisasi kinerja Polri dan Badan Intelijen Negara berdasarkan aksi teror di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, semata.

Menurutnya, meskipun kejadian itu terjadi di kawasan protokol ibu kota, bukan berarti selama ini kepolisian dan badan intelijen tidak berusaha mencegah pecahnya aksi teror.

"Jangan menganggap intelijen tidak bekerja. Mereka sudah bekerja luar biasa. Begitu pun polisi yang dalam empat jam bisa menanggulangi kondisi itu," ujarnya di Jakarta, Minggu (17/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lukman menganalogikan anggota Polri dan BIN sebagai penjaga rumah. Selama berhari-hari atau bertahun-tahun, seorang penjaga mengamankan sebuah rumah.

Ia berkata, jika pada suatu saat isi rumah itu dicuri maling, pasti terdapat sejumlah alasan yang menyebabkan sang penjaga lalai.

Peristiwa pencurian itu, menurut Lukman, sepatutnya tidak digunakan sebagai bahan untuk menilai kinerja sang penjaga rumah yang telah bekerja bertahun-tahun.

"Sebelumnya rumah itu tidak dapat dimasuki pencuri, itu terjadi karena sang penjaga rumah memang bekerja," tuturnya.

Di sisi lain, Lukman menuturkan, dalam menghadapi ancaman teror, kementeriannya hanya dapat mengusahakan upaya preventif. Ia berkata, menggandeng tokoh-tokoh agama dan menjadikan keluarga sebagai target program merupakan bentuk nyata usaha itu.

"Keluarga sebagai satuan terkecil harus paham sepenuhnya apa dan dari mana dan paham agama yang mereka jalankan," kata Lukman.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu berkata, setiap anggota keluarga ‎harus siaga ketika paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa mulai dipelajari sanak-saudara mereka.

"Keluarga harus diperkuat dan itulah yang dilakukan Kemenag," ujarnya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER