Mendikbud Akan Beri Orasi Soal Terorisme ke Pelajar Islam

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jan 2016 01:30 WIB
Pelajar Islam Indonesia akan mendeklarasikan gerakan #jihadmelawanterorisme dengan format masa depan pendidikan dan peran penting ormas pelajar.
Pasukan Brimob berjaga di kawasan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016, pasca serangan teror yang terjadi di tempat tersebut. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelantikan pengurus Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) yang berlangsung Ahad ini (17/1) akan diisi oleh orasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.

Ketua Umum KB PII, Nasrullah Laraada mengatakan aksi teror yang terjadi pada Kamis (14/1) di Jakarta telah melahirkan berbagai reaksi psikologis di tengah masyarakat. "Mendikbud akan memberikan orasinya mengenai terorisme," kata Nasrullah Laraada dalam siaran pers, Sabtu (16/1).

Menurut Nasrullah perlawanan yang paling efektif dalam melawan terorisme adalah melalui pendidikan seperti yang diungkapkan oleh peraih Nobel Perdamaian 2014, Malal Yosefzai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejatinya perlawanan yang sungguh-sungguh dapat menghentikan dan menangkal aksi terorisme adalah hanya melalui pendidikan."

Adapun sejumlah tokoh nasional alumni PII yang akan hadir dalam pelantikan pengurus KB PII hari ini seperti Sofyan Djalil (Menteri PPN/Kepala Bappenas), Soetrisno Bachir (Ketua KEIN), Fuad Bawazier (Mantan Menkeu), Harry Azhar Aziz (Kepala BPK), dan Muliaman Haddad (Ketua OJK).

Dalam acara tersebut pihak KB PII 2015-2019 akan mendeklarasikan gerakan #jihadmelawanterorisme dengan format masa depan pendidikan Indonesia dan peran penting ormas pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga dalam waktu dekat akan mengeluarkan panduan singkat mengenai cara menghadapi tindakan terorisme itu.

Panduan singkat itu, terdiri atas dua bentuk, yakni pertama panduan untuk guru dalam berbicara dengan siswa tentang kejahatan terorisme dan kedua panduan bagi orang tua untuk bicara terorisme dengan anaknya.

Dalam panduan itu para guru diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut, yaitu menyediakan waktu bicara pada siswa tentang kejahatan terorisme, membahas secara singkat apa yang terjadi, memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan perasaannya tentang tragedi itu, dan mengarahkan rasa kemarahan pada sasaran yang tepat.

Selain itu mengajak siswa berpikir positif, serta mengajak siswa berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu pada masa tragedi.

(obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER