Jakarta, CNN Indonesia -- Elite Partai Golkar Agung Laksono menegaskan gelaran Rapat Pimpinan Nasional yang diselenggarakan akhir pekan ini sepenuhnya menjadi urusan kepengurusan Aburizal Bakrie, tidak ada kaitannya dengan Tim Transisi yang telah dibentuk Mahkamah Partai Golkar pimpinan Muladi.
Menurut Agung, kelanjutan nasib Partai Golkar saat ini bergantung pada Tim Transisi yang dibentuk untuk mengupayakan rekonsiliasi guna mencari jalan keluar dari krisis yang merundung partai beringin. Gelaran Rapimnas dianggap tidak lebih dari urusan internal kubu Ical dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka.
"Kalau mereka mau gelar Rapimnas, silakan saja. Tapi itu tidak ada kaitannya dengan upaya rekonsiliasi. Kami konsisten berpegang pada putusan MPG, Tim Transisi yang diketuai Jusuf Kalla," kata Agung saat dikonfirmasi Kamis (21/1).
Agung menyatakan terhitung per Januari, Golkar tidak lagi memiliki kepengurusan yang sah, baik dari kubu Munas Bali maupun Munas Ancol. Dibentuknya Tim Transisi tidak lain diandalkan sebagai solusi untuk menengahi dua kubu yang berseteru untuk berembuk mencari jalan keluar dan menggodok kepengurusan baru yang disepakati oleh semua pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil dari rekonsiliasi tersebut, kata Agung, terbuka kemungkinan digelarnya Musyawarah Nasional bersama yang melibatkan semua pihak, termasuk eksponen senior yang juga dilibatkan dalam Tim Transisi. Dengan kata lain, Agung menegaskan gelaran Rapimnas yang digagas Ical tidak ada kaitannya dengan upaya penyelamatan partai.
"MPG sudah membentuk tim yang terdiri dari senior, termasuk di dalamnya ada Pak Habibie, JK, saya, dan ARB. Nanti akan bentuk panitia penyelenggara Munas, tidak ada lagi kubu-kubuan dan harus semangatnya rekonsiliasi yang bisa menyatukan Golkar," kata Agung.
Ical diketahui telah bertandang ke kediaman Jusuf Kalla untuk mengabarkan niatannya menggelar Rapimnas, Selasa malam (19/1).
"Rapimnas ini memang sudah dirapatkan dan rencananya digelar di Jakarta, pada 23 Januari," kata Wakil Ketua Umum Golkar Munas Bali, Aziz Syamsudin, saat ditemui di Gedung DPR kemarin.
Aziz mengaku tidak tahu bagaimana respons Jusuf Kalla menanggapi niatan Rapimnas kubu Ical lantaran tidak ikut dalam pertemuan semalam. Namun, Sekretaris Fraksi Golkar di parlemen itu menegaskan gelaran Rapimnas merupakan agenda tahunan yang sudah direncanakan sejak jauh hari.
Menurut Aziz, agenda Rapimnas nantinya akan membahas program Golkar jangka pendek dan panjang, evaluasi Pilkada serentak, serta persiapan Pilkada 2017. Rapimnas juga akan membahas kebijakan-kebijakan partai berkenaan dengan situasi politik, hukum, ekonomi, dan budaya.
Aziz berkeberatan pihaknya disebut melangkahi niatan rekonsiliasi yang tengah diupayakan oleh eksponen senior Partai Golkar. Ketua Komisi Hukum DPR itu tetap beranggapan kepengurusan partai beringin yang dihasilkan Munas Bali sebagai kepengurusan Golkar yang sah.
(utd)