Jakarta, CNN Indonesia -- Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, menyatakan gelaran Rapat Pimpinan Nasional akhir pekan ini merupakan perhelatan yang digagas oleh Aburizal Bakrie dengan mengatasnamakan kepengurusan Golkar hasil Munas Riau (2009).
Dengan kata lain, kata Bambang, gelaran Rapimnas turut melibatkan kubu Agung Laksono yang kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan Rapimnas diakui telah mendapat persetujuan dari eksponen senior partai, Jusuf Kalla dan Bacharuddin Jusuf Habibie.
Menurut Bambang, dalam Rapimnas nantinya akan dirembukkan niatan penyelenggaraan Munas sebagai jalan keluar mencari kepengurusan baru partai beringin yang saat ini dilanda kevakuman. Niatan Munas tersebut bergantung dari kesepakatan 2/3 Dewan Pimpinan Daerah yang telah diundang untuk hadir menyemarakkan Rapimnas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti semuanya berpulang kepada daerah, karena pemegang saham terbesar di partai ini adalah DPD 1 dan DPD 2. Kami berharap pertemuan DPD ini bisa melahirkan jalan keluar dari kebuntuan," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (21/1).
Anggota Komisi Hukum DPR itu menyatakan gelaran Rapimnas merupakan keputusan yang telah disepakati oleh kepengurusan Ical versi Munas Riau dalam rapat pleno harian. Penyelenggaraan Rapimnas akan digelar di Hall A Jakarta Convention Center, Senayan, pada 23-25 Januari 2016.
Bambang mengklaim, baik Jusuf Kalla maupun B.J Habibie yang ditunjuk memimpin Tim Transisi telah sepakat untuk tidak menggelar kegiatan apapun sebelum Rapimnas rampung dilaksanakan. Rapimnas dianggap sebagai solusi jalan tengah yang punya kekuatan anggaran dasar/rumah tangga partai.
Bambang menegaskan gelaran Rapimnas tidak ada kaitannya dengan Tim Transisi. Pembentukan Tim Transisi pun dinilai oleh Bambang sebagai upaya yang sia-sia, lantaran penyelesaian persoalan nantinya akan sangat bergantung pada hasil keputusan dari Rapimnas.
"Bagi kami Tim Transisi itu hanya upaya terakhir dari orang yang sudah kalah dari upaya hukum. Sehingga lahirlah Tim Transisi ini," ujar dia.
Bambang memastikan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan semua pihak di Partai Golkar termasuk mengundang kehadiran Agung Laksono. Rapimnas nantinya tidak lagi mengotakkan kubu karena dalam pengambilan keputusan mengandalkan suara dari pengurus daerah.
Kalaupun nantinya kubu Agung menolak Rapimnas menghasilkan keputusan untuk menggelar Munas, Bambang tidak melihatnya sebagai persoalan yang perlu ditanggapi. "Itu urusan dia, bukan urusan kita," ujarnya.
(bag)