Munaslub Golkar Menanti Istikharah Ical

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2016 10:29 WIB
Munaslub menjadi alternatif solusi dari Ical untuk membenahi kepengurusan partai beringin yang selama ini dirundung dualisme kepemimpinan.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie di acara pembukaan Rampinas Golkar di JCC Senayan, Sabtu, 23 Januari 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelaran Rapat Pimpinan Nasional Partai Golongan Karya menjadi ajang kesempatan bagi Aburizal Bakrie untuk mencetuskan niatannya menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa. Munaslub menjadi alternatif solusi dari Ical untuk membenahi kepengurusan partai beringin yang selama ini dirundung dualisme kepemimpinan.

Namun tidak semua pemilik suara dalam Rapimnas yang merespons positif niatan Munaslub yang digagas Ical. Dari 44 suara yang dimiliki Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Organisasi Masyarakat Golkar, 14 suara tegas menyatakan penolakannya terhadap gelaran Munaslub, 13 mendukung penuh, sementara sisanya cederung bersikap netral.

Sisa 17 suara dari mereka yang tidak menolak dan mendukung adalah antara lain menyerahkan keputusan Munaslub kepada Dewan Pengurus Pusat partai Golkar, menunggu proses hukum yang menjadi polemik di tubuh partai rampung terselesaikan, dan ada pula yang menyatakan mendukung apapun yang menjadi keputusan/ hasil dari Rapimnas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ical menyadari tidak semua peserta Rapimnas mendukung niatannya menggelar Munaslub. Padahal, ajang Rapimnas yang telah dia persiapkan sejak jauh hari itu merupakan jalan alternatif yang dia perjuangkan untuk mengimbangi upaya lain dari kubu Agung Laksono melalui Tim Transisi.

"Saya mendengar, mayoritas menolak Munaslub dan semua yang menolak dan menerima. Menyerahkan sepenuhnya kepada DPP dan saya pribadi memohon waktu, bersalat istikharah untuk memikirkan apa yang baik untuk kita," ujar Ical dalam arena Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, Senin dini hari (25/1).

Bagaimanapun, wacana Munaslub tersebut dipandang bakal menjadi ajang mempersatukan kembali Kubu Agung dan kubu Ical dalam bursa pemilihan ketua umum partai beringin yang baru.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Mahyudin mengungkapkan, ia dan beberapa kawannya, baik yang dari kubunya maupun kubu Ancol, akan maju dalam bursa ketua umum partai beringin, jika Munas Luar Biasa (Munaslub) benar-benar digelar.

Mahyudin menyebutkan, politisi Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie yang akan maju di antaranya, Sekretaris Jenderal DPP Golkar versi Munas Bali Idrus Marham, mantan Ketua Fraksi Golkar DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Bali Aziz Syamsuddin. Sedangkan dari kubu Agung Laksono, antara lain Agus Gumiwang dan Wakil Ketua DPP Golkar versi Munas Ancol Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang.

"Saya dengar saudara saya dan sahabat saya, ada nama Pak Idrus, Akom, ada Pak Aziz. Kita lihat perkembangannya. Ada juga Pak Agus Gumiwang, Pak Priyo, saya kira banyak. Kader Golkar banyak," ujar Mahyudin.

Rapimnas kini telah memasuki hari terakhirnya. Wacana Munaslub yang digagas Ical pada akhirnya akan terjawab dalam keputusan akhir dari Rapimnas, tentunya setelah Ical beristikharah. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER