Bus Gratis Ibu Kota Bakal Dikawal Voorijder

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2016 18:45 WIB
Bus gratis yang rencananya akan dikawal voorijder Dishub DKI adalah bus tingkat Jakarta City Tour, bus Pegawai Negeri Sipil, serta bus gratis Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengeluarkan rencana terkait operasionalisasi bus-bus gratis di ibu kota. Ahok, demikian Basuki biasa disapa, kali ini menghendaki bus-bus gratis yang beroperasi di sisi kiri jalan mendapat pengawalan dari voorijder milik Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

"Semua bus yang di sebelah kiri nanti akan dikawal," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/1).

Bus yang rencananya akan dikawal voorijder Dishub DKI adalah bus tingkat Jakarta City Tour, bus jemputan Pegawai Negeri Sipil, serta bus gratis Transjakarta.

Sementara bus Transjakarta yang beroperasi di koridor busway tidak diberikan pengawalan voorijder lantaran sudah memiliki jalurnya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus-bus gratis yang beroperasi di lajur kiri jalan tidak bisa mengakses jalur bebas hambatan di koridor busway. Sehingga Ahok beranggapan pengawalan voorijder dibutuhkan untuk membantu ruang gerak bus-bus gratis agar terbebas dari kemacetan.

Ahok mengaku dirinya merupakan salah satu pejabat yang tidak suka menggunakan voorijder. Oleh karena itu dia beranggapan voorijder lebih baik digunakan untuk mengawal bus-bus yang beroperasi di bahu kiri jalanan.

"Tolong di dalam bus itu (anggap saja) ada gubernur jadi jika busnya tertahan macet bisa dibukakan jalan. Itu harus dilakukan agar orang-orang mau dan suka naik bus itu," kata Ahok.

Sebelumnya nasib bus-bus jemputan bagi pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI Jakarta masih belum jelas apakah akan dihilangkan atau hanya dimundurkan jam penjemputannya. Namun begitu, Ahok memiliki opsi lain mengenai polemik tersebut.

Ahok mengatakan bahwa opsi menjadikan bus-bus tersebut sebagai bus komersil menjadi pilihan yang cukup baik dibandingkan menghilangkan atau memundurkan jam penjemputan.

Komersil yang dimaksud Ahok adalah setelah bus itu mengantar PNS ke Balai Kota DKI maka mereka akan diminta berkeliling Jakarta dan mengangkut masayarakat biasa.

"Bus itu tak boleh eksklusif, di waktu siang dia tak boleh nongkrong tak jelas melainkan dimanfaatkan untuk jalur bisnis," kata Ahok.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER