Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum menentukan siapa orang yang akan dia pilih sebagai pendampingnya saat mendaftarkan diri di Pemilihan Gubernur 2017. Namun indikasi bahwa dia akan kembali bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat terus menguat.
Djarot adalah pria yang dipilih oleh Ahok untuk mendampinginya memimpin Jakarta saat dirinya dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang saat itu terpilih menjadi Presiden Indonesia. Ahok kini kembali melemparkan pujiannya kepada Djarot yang menurutnya sudah cocok dengan dirinya setelah bekerja sama selama setahun terakhir. "Sama Pak Djarot oke, tampaknya yang sudah pas dan cocok ya dengan beliau. Itu sudah terbukti setahun lebih ini," kata Ahok saat ditemui kemarin (27/1).
Berbagai pujian yang dilontarkan Ahok pada Djarot mulai rutin keluar setelah dirinya mendatangi perayaan ulang tahun Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhir pekan lalu. Namun Ahok terus mengelak saat ditanya apakah ada obrolan soal Pilgub DKI dalam pertemuan tersebut. Menurut Ahok dirinya mendatangi Megawati merupakan bentuk kedekatan pribadi antara dirinya dan Megawati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun indikasi PDI Perjuangan merapat untuk mendukungnya sangat besar, Ahok mengatakan partai politik lain juga banyak yang mulai tampak akan mendukung dirinya di pilkada mendatang.
Partai partai yang dia maksud adalah Partai NasDem, Partai Hanura, serta Partai Kebangkitan Bangsa. Partai-partai tersebut adalah kolega PDI Perjuangan yang dulu populer dengan sebutan Koalisi Indonesia Hebat.
"Selama ini hubungan baik dengan Pak Surya Paloh ataupun dengan para pendirinya. Dengan Pak Wiranto baik, PAN juga sebetulnya baik," katanya.
Sebelumnya Ahok menyinggung bahwa memilih cawagub bisa disamakan dengan memilih calon istri untuk masa depan. Jika sudah menemukan calon yang baik, untuk apa masih mencari yang tidak pasti. "Kalau saya maju independen dan Pak Djarot bisa ikut kenapa tidak. Pak Djarot juga oke," ujar Ahok.
Salah satu founder Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan cawagub pilihan Ahok harus bisa mengimbangi gubernur dalam hal apapun. Tak hanya itu, dia juga diharuskan menyokong kinerja dari gubernur.
Yang paling penting, kata Amalia, cawagub yang nanti dipilih Ahok haruslah bisa bekerjasama dalam menjalankan sistem pemerintahan di DKI Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama pun, Amalia diberitahu Ahok bahwa cawagub pilihannya perlu membantu kinerja dari gubernurnya, dan bukan malah berlagak layaknya gubernur. "Pak Ahok menegaskan wakil itu yang bisa membantu kinerja, bukan yang punya gaya nomor satu," kata dia.
Teman Ahok yang digawangi Amalia Ayuningtyas dan Singgih Widyastomo beberapa hari lalu mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu sang gubernur.
Amalia dan rekan-rekan mengaku bahwa mereka tidak akan "neko-neko" terhadap Ahok, terutama dalam hal mencarikan calon wakil gubernur. Menurut mereka yang penting saat ini adalah Ahok sudah bersedia untuk bertemu dan ini tidak akan menjadi satu-satunya pertemuan antara Ahok dan Teman Ahok.
"Ini pertemuan pertama dan kami tak ngoyo untuk mencalonkan siapapun, ini obrolan santai saja," katanya. "Teman Ahok belum punya nama, semuanya akan kami serahkan pada Ahok."
(obs)