Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut ratusan kilogram sabu yang disimpan di gudang mebel di Jepara dikendalikan sindikat internasional.
Sabu tersebut dikirim dari Guangzhou, China melalui jalur laut. Sabu diangkut kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Penyelundupan berkedok impor mesin genset.
"Sabu ini dikirim dari Cina ke Semarang dengan kapal. Sabu dimasukkan ke mesin genset kemudian dilapisi kertas karbon supaya tidak terlihat oleh mesin X-Ray," kata Budi di gudang penyimpanan sabu tersebut, Kamis (28/1).
Pengirimannya dikendalikan oleh pelaku berinisial NSZ dari Karachi, Pakistan yang belum tertangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota sindikat ini bukan hanya warga negara Indonesia dan Pakistan. Ada pula warga negara Nigeria yang punya peran dalam peredarannya.
"Mereka mengajak kerjasama dengan warga Indonesia untuk bisa memasukkan barang hingga ke Jepara," ujarnya.
Pengungkapan ratusan kilogram sabu ini berawal dari penangkapan terhadap KM, warga negara Pakistan dan BOB warga negara Nigeria di Jakarta beberapa hari lalu.
Dari pengembangan diketahui, sabu milik sindikat ini disimpan di gudang mebel milik CV Jepara Raya Internasional di Kecamatan Batealit, Jepara. Dalam penggerebekan tadi malam, petugas BNN menemukan 194 unit mesin genset berisi sabu.
Dalam setiap mesin tersebut ditemukan paket sabu dengen berat 1,8 kg hingga 2 kg. Empat tersangka diamankan dalam penggerebekan ini.
Di Jepara, sindikat ini dikoordinir oleh R, warga Pakistan yang sudah setahun terakhir tingal di Semarang.
(sur)