Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan penyidik hari ini kembali menggelar rekonstruksi pembuatan kopi yang diminum oleh mendiang Wayan Mirna Salihin di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta.
"Hari ini di Grand Indonesia. Konstruksi pembuatan kopi dari awal sampai (dihidangkan) di meja. Itu digambarkan (dalam rekonstruksi)," ujar Krishna di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/1).
Rekonstruksi ulang tersebut dilakukan untuk mengetahui materi atau bahan apa saja yang digunakan dalam membuat kopi tersebut, dan bagaimana proses pembuatan kopi hingga disajikan di meja tempat Mirna duduk bersama dua rekannya, Jessica Kumala Wongso dan Hani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika rekonstruksi pembuatan kopi yang pertama menekankan pada reaksi yang ditimbulkan, rekonstruksi kali ini menekankan pada kronologi peracikan kopi hingga disajikan. (Ikuti Fokus:
SIAPA TERSANGKA KASUS MIRNA?)
Krishna mengatakan, rekonstruksi pembuatan kopi juga akan dilakukan setelah gelar perkara usai penetapan tersangka. Rekonstruksi dilakukan berdasarkan keterangan saksi yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan.
"Prarekonstruksi itu reka-reka dari berita acara awal. Kalau tidak sesuai, kami ulangi lagi dari awal," ujar Krishna.
Menurut Krishna, semalam penyidik pun memeriksa ulang tujuh pegawai Restoran Olivier. Keterangan pegawai itu akan turut disampaikan dalam ekspose dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Pegawai kafe semalam sampai jam 02.30 WIB diperiksa. Ada tujuh orang. Pagi tadi direkonstruksi lagi. Dari hasil itu, termasuk keterangan yang didapatkan, kami paparkan jam 14.00 WIB di Kejati DKI dengan Asisten Tindak Pidana Umum," ujar Krishna.
Sebelumnya, penyidik telah menggelar beberapa kali rekonstruksi untuk mengungkap siapa pembunuh Mirna. Selain itu, polisi memeriksa ulang saksi dan meminta keterangan saksi ahli untuk membantu proses penyelidikan.
Namun sampai hari ini Polda Metro Jaya juga belum bisa menetapkan satu tersangka di balik kematian Mirna. Polisi beralasan butuh kehati-hatian untuk menetapkan tersangka dalam kasus Mirna.
(agk)