LIPUTAN KHUSUS

Tak Ada Buka Tutup Bendungan di Katulampa

Megiza | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 16:08 WIB
Petugas jaga di Bendung Katulampa menegaskan bahwa mereka tidak bertugas sebagai pengendali air yang mengalir ke sungai-sungai di Jakarta.
Petugas jaga di Bendung Katulampa menegaskan bahwa mereka tidak bertugas sebagai pengendali air yang mengalir ke sungai-sungai di Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pelaksana Bendung Katulampa Andi Sudirman menegaskan, keberadaan bendungan yang telah dijaganya sejak 1987 itu bukan sebagai pengendali banjir yang kerap mendatangi Ibu Kota di saat musim penghujan.

Andi menyebut, Bendung Katulampa hanyalah bendungan yang digunakan sebagai pemantau debit air yang masuk ke Jakarta. Hal itu dia jelaskan setelah beberapa kali masyarakat menyebut ketinggian air yang merangsek masuk ke sungai di Ibu Kota disebabkan karena pintu bendungan ditutup.

“Katulampa itu bukan pengendali banjir. Hanya memonitor saja. Fungsi awalnya untuk menyalurkan air ke saluran irigasi yang mengairi kawasan sawah di Bogor dan Jakarta,” kata Andi saat bertemu dengan CNNIndonesia.com, Rabu (13/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkara banjir yang kini bak jadwal tahunan untuk warga Jakarta, disebut Andi, tidak hanya terjadi karena hujan lebat yang terjadi di seluruh kawasan Puncak, Bogor. Dia berharap, masyarakat memahami bahwa banyak hal yang menyebabkan debit air di Katulampa dapat tiba-tiba mencapai di atas 200 sentimeter.

Petugas memantau ketinggian air bendung Katulampa yang terletak di kelurahan Katulampa Bogor, Rabu, 13 Januari 2016. Pada saat musim hujan, bendung ini bisa dilewati air dengan rekor debit 630 ribu liter air per detik atau ketinggian 250 centimeter yang pernah terjadi pada tahun 1996, 2002, 2007, dan 2010. (CNN Indonesia/Safir Makki)
“Kita harus memahami bahwa air yang mengalir dari Bogor di perjalanan bertemu dengan pedangkalan sungai, penyempitan sungai, dan juga sampah. Kalau sudah seperti itu seyogyanya penghijauan di Puncak, Bogor dan Jakarta digalakkan kembali,” ujarnya.

Hadi, salah satu anak buah Andi, menambahkan bahwa dia kerap mendengar warga yang menyalahkan buka-tutup bendungan tiap kali banjir melumeri sebagian wilayah Bogor dan Jakarta.

“Di sini tidak ada buka-tutup air.Kalau debit air besar, yang pertama itu harus diamankan adalah saluran air irigasi. Itu yang ditutup, bukan bendungan. Setelah tutup Irigasi, baru dapat terlihat berapa ketinggian limpas air di bendungan,” kata Hadi.

Dia menjelaskan, buka-tutup pintu air irigasi harus dilakukan karena lebar saluran irigasi yang jauh lebih kecil dari Bendungan Katulampa. Tidak hanya itu, jalur irigasi yang melintas di kota Bogor juga berdekatan dengan permukiman penduduk.

“Kalau itu tidak ditutup, warga di sepanjang jalur irigasi pasti terkena banjir,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, pos penjagaannya akan mengeluarkan status waspada dan siaga jika hujan lebat turun di seluruh wilayah Puncak. Tak hanya itu, intensitas hujan yang tinggi yang terjadi hingga tiga jam juga akan membuat aliran Katulampa membludak.

“Dan kalau hujan dari pagi sampai pagi itu yang harus lebih dikhawatirkan,” kata Andi.

Meski keduanya menilai musim penghujan kali ini terbilang mundur dari biasanya, diakui bahwa penjagaan pos terus dilakukan. Catatan mengenai limpas dan debit air harus tetap dilaporkan ke Pos Pengelolaan Sumber Daya Air di Bogor dan Jakarta.

“Kalau kami ya tetap siaga. Mau musim kering ataupun penghujan. Tugas kami memantau, mencatat dan melaporkan,” kata Hadi.

Proses laporan itu, dikatakan Hadi, dimulai ketika awan sudah terlihat mulai menebal di wilayah hulu yakni Kabupaten Bogor atau Puncak. Penjaga di Bendung Katulampa, sebagai tempat pertemuan 13 anak sungai pun memastikan kesiagaannya tiap langit sudah mendung.

“Kalau awan sudah tebal kami biasanya terima informasi dari atas. Ketika hujan mulai turun, kami catat pukul berapa dan berhenti pukul berapa. Kalau hujan di atas (Puncak) sudah lebih dari satu jam, Jakarta harus sudah berhati-hati,” ujarnya.



(meg/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER