BMKG: Puncak Hujan Jakarta Bergeser ke Pertengahan Februari

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 15:16 WIB
Wilayah di DKI Jakarta yang akan banyak diguyur hujan adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Potensi puncak hujan diperkirakan terjadi pertengahan bulan ini.
Seorang bocah menyewakan jasa payug di dekat terowongan senen yang tergenang banjir, Jakarta Pusat, Senin, 9 Februari 2015. Hujan rata yang mengguyur Jakarta lebih dari 7 jam mengakibatkan sejumlah titik banjir dan membuat aktifitas warga terganggu. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, telah terjadi pergeseran puncak musim hujan tahun ini. Awalnya BMKG memprediksi, puncak musim hujan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2016.

Namun, meski intensitas hujan beberapa hari belakangan ini cukup deras, hal itu belum bisa dikategorikan sebagai puncak hujan. "Intinya potensi puncak hujan masih ada karena intensitas hujan saat ini bervariatif," ujar Kepala Bagian Data dan Informasi BMKG Hari Tirtojatmiko ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (9/2).
Menurut Heru, hingga saat puncak hujan nanti, wilayah di DKI Jakarta yang akan banyak diguyur hujan adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Potensi puncak hujan diperkirakan terjadi pada pertengahan bulan ini.

Berdasarkan catatan Dinas Tata Air Pemerintah Provinsi Jakarta, ketinggian muka air di 13 pintu air di Jakarta masih dalam status normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG, Mulyono R Prabowo, sebelumnya mengatakan awal Februari 2016 akan menjadi masa puncak musim hujan. Kondisi atmosfer juga menunjukkan beragam fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa pekan ke depan.

Menurut Mulyana, potensi peningkatan curah hujan ditandai dengan kondisi monsoon Asia yang intensif disertai kondisi seruakan dingin (cold surge) yang terindikasi menguat. Bersamaan bersaman dengan itu, kata dia, fase basah dari fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki wilayah maritim kontinen Indonesia.
BMKG mencatat, adanya daerah tekanan rendah di utara Australia memberikan pengaruh tidak langsung pada semakin banyaknya pembentukan awan hujan di Indonesia. Kondisi tersebut tercatat bakal memunculkan hujan lebat yang akan dominan terjadi khususnya di wilayah Jawa Barat, Banten,  Jawa Tengah , Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara.

"Seiring dengan hal tersebut diperkirakan potensi angin kencang, petir, dan hujan es juga akan terjadi di beberapa wilayah," ujar Mulyana melalui keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.com, Selasa (2/2).
(rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER