Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan pemerintah daerah (pemda) harus mempercepat penjemputan warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di daerah asalnya.
Puan juga meminta pemda harus memastikan kehidupan sosial warga eks Gafatar di daerah asal mereka supaya bisa bersosialisasi dengan baik dengan warga setempat.
Puan mengatakan sejauh ini terdapat 5.764 warga eks Gafatar dari Kalimantan Barat yang ditampung, di antaranya berada di Jakarta sebanyak 3.004 orang, Semarang sebanyak 1.752 orang, Surabaya sejumlah 727 orang, dan Makassar sejumlah 281 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah berkoordinasi juga dengan Menteri Dalam Negeri dan seluruh pemda agar segera jemput anggota eks Gafatar kembali ke tempat asal dan pastikan mereka bisa bersosialisasi dengan masyarakat setempat sebagai masyarakat yang memang berpikiran nasionalis dan kembali ke keyakinan masing-masing sesuai agama masing-masing," kata Puan seusai rapat koordinasi di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (2/2).
Bagi anak-anak yang masih bersekolah, Puan mengatakan mereka akan mendapatkan program Indonesia Pintar sehingga bisa melanjutkan pendidikannya. Ia mengatakan anak-anak itu akan dites sehingga akan ditempatkan di kelas yang sesuai dengan kemampuan mereka, bukan sesuai umur.
"Yang saat ini mau ujian juga akan diberikan perlakuan khusus sehingga pendidikannya bisa dilanjutkan. Sementara itu, Menteri Sosial akan melakukan pembinaan sosial dan melengkapi kebutuhan pangan, sandang, dan papan," kata Puan.
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya melalui Dukcapil juga telah melakukan pendataan e-ktp bagi warta eks Gafatar sehingga pemerintah bisa melakukan pendataan secara lengkap dan bisa mengawasi mereka.
"Di Kalimantan Tengah saja jumlah mereka masih ada ribuan, belum lagi di daerah lainnya. Kami juga telah keluarkan peringatan ke daerah untuk mencermati ormas-ormas yang mungkin saja pecahan Gafatar," kata Tjahjo.
Rakor hari ini dihadiri sejumlah menteri, antara lain Mendagri Tjahjo Kumolo, Menag Lukman Hakim, Mensos Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise.
(bag)