Sebelum Dipulangkan, Eks Gafatar Ikuti Pembinaan Agama

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2016 11:47 WIB
Dinsos Jabar merencanakan pembinaan agama dan wawasan kebangsaan bagi para mantan anggota Gafatar yang hendak dipulangkan ke kampung halaman.
Dinsos Jabar merencanakan pembinaan agama dan wawasan kebangsaan untuk ratusan eks anggota Gafatar yang akan dipulangkan ke kampung halaman. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat akan menyerahkan tanggung jawab pemulangan 195 orang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kepada dinas sosial tingkat kabupaten atau kota.

Kepala Bidang Pemberdayaan Dinsos Jawa Barat, Tatang Subarna, mengatakan para eks Gafatar tersebut akan menjalani sejumlah sesi pembimbingan, seperti wawasan kebangsaan serta pembinaan agama dan mental.

"Jadi, mekanisme pemulangannya tidak langsung kepada keluarga tapi diserahkan kepada dinsos kabupaten atau kota dulu untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah," ucapnya di Cimahi, Jabar, Senin (1/2), sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tatang menuturkan, pembinaan agama dan mental rencananya akan dipimpin Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat, Rafani Achyar.

Tatang mencatat, 195 orang mantan pengikut Gafatar yang saat ini masih ditampung di tiga balai milik instansinya berasal dari 11 kabupaten dan empat kota di Jabar.

Diberitakan sebelumnya, pemulangan ratusan eks anggota Gafatar juga terjadi di sejumlah daerah. Petinggi Dinsos Riau kini tengah berupaya memulangkan 154 mantan pengikut Gafatar, dari Kalimantan Barat ke Riau.

(Baca juga: Ulama Siap Bantu Tangani Bekas Anggota Gafatar)

Kepala Dinsos Riau, Syarifudin, mengatakan mayoritas eks Gafatar tersebut enggan kembali ke Riau dengan alasan tak lagi memiliki tempat tinggal di kampung halaman .

"Untuk sementara, mereka yang belum bersedia dipulangkan telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak dikembalikan ke Riau. Kami sudah kantongi suratnya, ada sekitar 60 orang yang sudah tanda tangan," tutur Syarifudin, Minggu (31/1) kemarin.

Pekan lalu, kepada CNN Indonesia, sejumlah bekas anggota Gafatar yang tiba di Jakarta mengaku bahagia tinggal di kamp organisasi tersebut, di Mempawah, Kalimantan Barat.

Setelah dipulangkan ke daerah asal, mereka pun mengaku bingung. "Lebih banyak suka daripada duka di Gafatar. Biasanya di sana saya bertani saja," kata seorang bekas anggota Gafatar di Markas Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta.

(Baca juga: Bahagia di Kalimantan, Eks Gafatar Bingung Usai Dipulangkan)

Adapun, Menteri Agama Lukmah Hakim Syaifuddin menyebut Gafatar sulit untuk dihilangkan karena organisasi itu bukan sekadar kelompok masyarakat biasa.

Menurutnya, eksistensi Gafatar dapat memberikan keresahan bagi masyarakat karena dapat berimbas pada anggota keluarga mereka. Oleh sebab itu, ucap Lukman, kementeriannya dalam beberapa hari terakhir melakukan langkah intensif untuk mensiasati eksistensi organisasi tersebut.

"Kelompok ini bukan hanya kelompok masyarakat, tapi juga terkait dengan penanaman keagamaan tertentu," katanya, Jumat (29/1).

(Baca juga: Menteri Agama: Gafatar Bukan Gerakan Kemasyarakatan Semata) (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER