Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menuturkan jajarannya sudah tak lagi mengenal Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), sejak menyatakan dukungannya ke pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Hal itu disampaikannya menyikapi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang mengatakan KMP secara fakta sudah bubar. KMP terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Ketika PAN bergabung ke pemerintah, kami sudah tidak mengenal istilah KMP dan KIH, karena pada tatanan praktis kerjasama parpol sangat cair sehingga aspek KMP dan KIH sudah tidak relevan lagi," ujar Eddy Soeparno saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (4/2).
Namun, dia enggan mengatakan bubarnya KMP sebenarnya sudah terjadi sejak PAN resmi memberikan dukungan ke pemerintah. PAN resmi mendeklarasikan dukungannya ke pemerintah pada 2 September 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin teman-teman KMP lainnya merasakan kepergian PAN yang bisa menilai lebih baik," katanya.
Dia juga mengatakan tidak mengetahui apakah pernyataan bubarnya KMP tersebut telah disampaikan di pertemuan elite KMP. Sebab, dia mengaku tidak pernah menghadiri pertemuan elit KMP sejak bergabung dengan pemerintah.
Dia berpendapat, perubahan sikap dari sejumlah partai politik yang berakhir memberikan dukungan pemerintah dikarenakan melihat dari kondisi perpolitikan dalam setahun terakhir. Menurutnya, sudah seharusnya partai politik mendukung kebijakan pemerintah yang pro rakyat.
"Parpol juga wajib mengkoreksi kebijakan-kebijakan yang berpotensi merugikan kepentingan masyarakat," ujar dia.
Koalisi Merah Putih dibentuk jelang pemilihan presiden 2014. Koalisi ini mendukungan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dalam setahun terakhir, partai KMP satu per satu mulai menyatakan dukungannya ke pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Dimulai dari Partai Amanat Nasional, yang mendeklarasikan dukungannya secara resmi di Istana Negara. Disusul dengan Partai Golkar Aburizal Bakrie. Hal itu disampaikannya sebagai salah satu keputusan Rapimnas pada akhir Januari 2016 lalu.
Ketua Partai Persatuan Pembangunan hasil Munas Jakarta, Djan Faridz juga turut menyatakan dukungannya ke pemerintahan Jokowi. Sehingga, tinggal Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera yang hingga saat ini belum memberikan dukungan ke pemerintah.
(bag)