Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Presiden Johan Budi SP menegaskan Joko Widodo tidak anti-kritik. Bahkan, Jokowi senang mendengar dan mengecek langsung ke lapangan mengenai implementasi kebijakan publik pemerintahannya.
Itu disampaikan Johan di Kantor Staf Kepresidenan menyusul adanya pernyataan dari Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait adanya orang dari lingkup Istana yang tidak suka bila dikritik.
“Kami hormati pendapat Pak SBY. Tapi perlu dijelaskan sebenarnya Presiden Jokowi tidak imun atas kritik,” kata Johan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johan menegaskan Presiden Jokowi selalu ingin mendengarkan kritik yang disampaikan terhadapnya. Bahkan, Jokowi tak ragu untuk mengecek langsung ke lapangan untuk mengetahui implementasi kebijakan publik.
“Laporan dari pembantunya, menterinya, sebenarnya serta merta akan dicek dan ditanyakan langsung ke publik, apakah kebijakan publik sampai,” ujar Johan.
Ditanya mengenai siapa orang di lingkar Istana yang tidak suka kritik, Johan mengatakan tidak mengetahui pasti siapa individu tersebut.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara yang diunggah di akun Youtube, Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan alasan mengapa akhir-akhir ini jarang aktif menuliskan pendapat di akun sosial Twitter.
“Ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman, bahkan mengirim pesan kepada saya,” kata SBY.
SBY melanjutkan siapapun berhak untuk berbicara karena Indonesia merupakan negara demokrasi. SBY kemudian menyebutkan mengenai orang-orang kritis yang dulu berada di luar kekuasaan. Ketika masuk ke lingkar kekuasaan, mereka langsung tidak suka dikritik.
“Jika kritik untuk tujuan kebaikan bangsa, dalam politik wajar ada saling mengkritik dan mengoreksi. Inilah yang mesti dipelajari, bahwa politik itu demokrasi,” kata SBY.
(pit)