Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya akan memberlakukan rekayasa lalu lintas secara situasional untuk mengatisipasi kepadatan kendaraan akibat demonstrasi guru honorer di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan, ada tiga kawasan yang terdampak dari aksi demo guru kali ini, di antaranya Monas, Istana Negara, dan patung kuda.
"Pengalihan arus sifatnya situasional. Pada kawasan patung kuda akan kami tutup sementara. Jika sudah kosong akan dibuka kembali," ujar Iqbal ketika dihubungi media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal menuturkan, selama kawasan patung kuda ditutup, seluruh kendaraan yang akan melintas diarahkan ke jalan Kebon Sirih lalu ke jalan Tanah Abang sejak dari jalan MH Thamrin.
Oleh karena itu, warga Jakarta dan sekitarnya yang akan melintasi kawasan yang dilalui buruh diminta untuk mencari jalan alternatif agar tidak terkena dampak. Kepolisian memperkirakan, aksi unjuk rasa tersebut akan berlangsung hingga sore hari.
"Kepada masyarakat untuk memilih jalan lain. Harap maklum pastinya ada kemacetan sampai pukul 18.00 WIB," ujarnya.
Sementara itu, Iqbal mengimbau kepada peserta aski untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Ia menegaskan akan mengambil tindakan tegas jika pada peserta aksi tidak mengindahkan peringatakan yang telah sampaikan oleh Kepolisian.
"Pengunjuk rasa diminta tertib dan jangan menggangu hak-hak pengguna jalan. Apabila melanggar hukum akan kita tindak tegas," ujar Iqbal.
Sebanyak 20 ribu guru honorer dari berbagai daerah akan menggelar aksi di depan Istana Negara, setelah bergerak bersama dari Patung Kuda di depan Gedung Indosat. Peserta aksi datang dari berbagai wilayah di antaranya Sampang, Boyolali, Brebes, dan Blora.
(rdk)