Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jenis Super Tucano yang jatuh menimpa sebuah rumah menewaskan dua orang. Mereka adalah Ernawati dan Nurcholis yang tinggal di sebuah rumah di Jalan Laksda Adisucipto, Blimbing, Malang, Jawa Timur.
“Keduanya tewas seketika setelah pesawat menimpa rumah,” kata Lurah Blimbing, Mustakim ketika dihubungi CNNIndonesia, Rabu (10/2).
Ernawati merupakan pemilik rumah yang tertimpa pesawat jatuh. Sedangkan Nurcholis adalah penghuni kos di rumah pasangan Ernawati dan Mujianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mustakim, rumah pasangan Ernawati dan Mujianto itu dijadikan tempot kos. Saat insiden terjadi hanya Ernawati dan Nurcholis yang tunggal di dalam rumah itu. Sedangkan suami dan anak Ernawati sedang bekerja dan anaknya kuliah sehingga Ernawati sendirian di rumah.
Hingga kini, kata Mustakim, evakuasi pesawat Super Tucano masih terus diupayakan.
“Puing-puing pesawat yang menimpa rumah belum seluruhnya bisa di angkut,” kata Mustakim.
Saksi mata lainya, Gunawan mengatakan menemukan istri Mujianto, Ernawati tergeletak di dapur rumahnya. Saat itu, kata dia, Ernawati telah tewas. Dapur rumah terlihat hancur berantakan.
Gunawan menduga istri Mujianto sedang memasak di dapur ketika pesawat latih taktis Super Tucano buatan Brasil tiba-tiba jatuh menghajar rumahnya tanpa ampun.
Menurut Mustakim, kantor kelurahan Blimbing berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
“Suara jatuhnya pesawat tak terdengar dari sini,” kata Mustakim.
Namun, sesaat setelah insiden terjadi, seorang warga Blimbing memberitahukan petugas kelurahan. Petugas pun segera mengecek lokasi dan membantu pihak keamanan dan petugas medis.
Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama Djoko Senoputra, menyatakan pesawat Super Tucano hilang kontak pukul 09.57 WIB sebelum ditemukan jatuh di rumah warga 10 menit kemudian, yakni pukul 10.07 WIB.
(yul)