Mbah Moen Serahkan Muktamar Islah PPP ke Pemerintah

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2016 15:20 WIB
Mbah Moen menilai pemerintah mesti ikut serta dalam upaya penyelesaian konflik internal partai yang lahir di awal Orde Baru itu.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, sekaligus Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat (11/2). (CNN Indonesia/Utami Diah Kusumawati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang yang juga menjabat Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Maimun Zubair mengatakan pihaknya menyerahkan persoalan muktamar islah kepada pemerintah.

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab dipanggil Mbah Moen saat menyambangi Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jumat (12/2).

"Saya menyerahkan muktamar islah (kepada pemerintah) mana yang maslahah, yang baik," kata Mbah Moen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang tersebut mengatakan saat ini persoalan konflik internal partai berlambang Ka'bah tersebut tengah berada di pengadilan.
Oleh karena itu, Mbah Moen menilai pemerintah mesti ikut serta dalam upaya penyelesaian konflik internal partai yang lahir di awal Orde Baru itu.

"Kan sudah sampai ke pengadilan, tidak bisa partai selesaikan sendiri. Harus sedikit ada dicampuri pemerintah," kata Mbah Moen.

Sementara itu, anggota Komisi II DPR dari fraksi PPP Arwani Thomafi mengatakan Mbah Moen juga menyampaikan ke Jokowi bahwa yang terpenting dan ditunggu kader-kader PPP saat ini adalah bagaimana bisa duduk bersama-sama.

"Yang diinginkan adalah bagaimana bisa kedua belah pihak (yang berselisih) ini bersatu kembali untuk membesarkan partai itu," ujar Arwani.
Selain membahas persoalan PPP, Mbah Moen mengatakan pertemuan dengan Jokowi juga turut memperbincangkan soal radikalisme yang makin marak muncul di Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta agar Islam tidak dipisah-pisahkan dengan kepentingan bangsa.

"Sangat keliru (radikalisme) sehingga nanti bisa ada Islam yang bertentangan dengan (semangat) kebangsaan. Ini membuat gaduh negara dan tidak dibenarkan," ujarnya.

Mbah Moen menegaskan ajaran Islam mesti menjunjung bangsa. Maka, hal-hal yang mengancam kesatuan bangsa Indonesia mesti ditindak.

Pertemuan antara Mbah Moen dengan Jokowi merupakan yang kedua kalinya setelah Jokowi menyambangi langsung Pondok Pesantren Al-Anwar di Rembang sebelum masa pemilihan Presiden. Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Nah, saya ingin ke sini hari Jumat karena dulu zaman Presiden Soeharto saya juga sowan Jumat,"kata Mbah Moen. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER